SAMIN-NEWS.com, PATI – Debit volume air Kali Gung Wedi sangat tinggi yang menyebabkan meluap ke daratan bahkan masuk ke pemukiman warga. Kali yang melintas dari hulu mulai Desa Suwaduk, Sukoharjo, Jontro, Ngurenrejo, Ngurensiti, Bangsalrejo dan Sidoharjo ini bermuara ke Kali Regasi di Desa Tluwuk.
Tingginya debit air di Kali Gung Wedi itu merupakan imbas hujan lebat pada Kamis (14/7/2022) dini hari. Akibatnya di bagian hilir di Kali Regasi agar air tidak meluap lebih parah dipasang Beteng tanggul karung yang berisi tanah dan pasir. M
Menanggapi kejadian ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Nur Sukarno mengatakan secara segera harus dilakukan upaya untuk meminimalisir banjir.
Menurutnya, meluapnya air Kali Gung Wedi itu disebabkan lantaran di daerah hulu yang tak tertata. Ia meminta agar penataan di daerah hulu terkait dengan reboisasi untuk tanaman tahunan di hutan rakyat.
“Karena dengan berkurangnya tanaman tahunan itu menyebabkan berkurangnya penahan meresapnya air pada saat hujan, terutama terjadi di lahan dengan kemiringan lebih dari 30 derajat yang menyebabkan erosi,” kata Sukarno saat dikonfirmasi Samin News, Sabtu (15/7/2022).
Dirinya melanjutkan limpasan air dari hulu ini juga membawa sediman sehingga sungai menjadi dangkal menyebabkan debit air yang mengalir mengecil atau berkurang bahkan ketika volume air tinggi alirannya tak lancar.
Ia meminta agar pemangku kebijakan terkait segera membangun. Yang mana tanggul sungai perlu diperlebar dan ditanami tanaman tahunan untuk memperkuat tanggul supaya tidak mudah jebol. Jika tidak, di bagian bawah yang menjadi korbannya misalnya yang terjadi di Kali Regasi Tluwuk.
“Kali Regasi Tluwuk saat ini pendangkalannya sudah memprihatinkan, semula kedalamannya sampai 2.5 meter tetapi sekarang tinggal 1 meter sepanjang 4 km,” paparnya.
Selain meminta agar dibangun tanggul yang lebih lebar, ia juga meminta Pemkab menyiasati peralihan lahan menjadi bangunan seperti perumahan dan pabrik agar diwajibkan membuat sumur resapan. “Minimal mengurangi air yang mengalir dari perumahan atau bangunan yang menutup lahan tersebut,” tegas Sukarno.
Untuk diketahui, berdasarkan penuturannya luapan air Kali Regasi Tluwuk saat ini masih merendam area pertambakan masih stagnan sama dengan kondisi hari Jumat kemarin. Tetapi, dia memperkirakan jika di kawasan hulu tidak ada hujan lebat lagi dipastikan akan segera surut.(adv)