SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Kepala Sekolah SMAN 2 Kudus Nur Afifudin tidak menyangka anak didiknya yakni Firsty mencapai tingkat nasional menjadi pembawa baki bendera Merah Putih pada upacara memperingati Hari Kemerdekaan (17/8/2022) kemarin.
“Yang jelas saya sebagai kepala sekolah bangga dan haru. Tentu saja tidak menyangka apabila anak didik kami Firsty sampai pada tingkat pembawa baki nasional,” kata Afifudin saat ditemui di ruangannya, Jumat (19/8/2022).
Afifudin sapaan akrabnya mengaku bersyukur atas capaian yang diraih siswi SMAN 2 Kudus tersebut. Sebab, menurutnya hal itu memerlukan waktu yang panjang saat bersaing dengan siswi lainnya.
“Karena bagi kami anak itu sampai pada nasional paskibra sudah sangat bersyukur. Karena hal itu adalah langka bagi saya. Karena memerlukan waktu panjang dalam berkompetisi persaingan yang ketat,” terangnya.
“Dari tingkat kabupaten dan provinsi aja harus menjalani seleksi 100 peserta lebih. Kemudian di Jateng harus bersaing sebanyak 35 kabupaten dan kota, serta harus menyisihkannya,” sambungnya.
Kemudian terpilih yang menjadi terbaik berdasarkan penilaian juri di Jateng, serta di tingkat Nasional.
“Yang namanya pembawa baki. Dia pun harus bersaing menjadi yang terbaik dan terpilih nasional juga, dia harus bersaing dari 34 provinsi. Putra putri ini adalah terbaik di tiap provinsi,” ungkapnya kepada Samin News.
Lebih lanjut, semua guru di SMAN 2 Kudus saat nonton bareng Firsty pada upacara bendera 17 Agustus kemarin, memiliki rasa berdebar, dan takut jika siswi itu mengalami kendala saat membawa bendera.
“Yang menjadi perhatian bersama adalah detik detik menjelang proklamasi. Kami di sekolah juga sama deg-degan, mbatek, berdebar, dan berdoa. Ini tugas yang sangat berat. Usia 16 tahun, putri, dari kota kecil dan harus di Jakarta. Kemudian ditonton oleh pejabat penting seperti presiden, beserta jajaran mentri lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, menurut pengakuan wali kelas 11 Mipa 7, Yunani menyebut Firsty memiliki pribadi yang sangat baik, sopan santun, dan pintar.
“Anaknya supel, baik, kreatif, pandai dan sopan. Selain itu ia aktif di pelajaran dan di kelas masuk ranking 10 besar,” pungkasnya.
Penulis
Adam Naufaldo