SAMIN-NEWS.com, PATI – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulus Budiharjo, menyebut persoalan banjir di beberapa desa di Kabupaten Pati yang bakal dilewati ruas jalan tol Demak-Tuban bisa diantisipasi.
Hal itu ia sampaikan saat menerima masukan masyarakat terkait persoalan banjir dalam kegiatan konsultasi publik rencana analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) rencana pembangunan tol Demak-Tuban, beberapa waktu lalu. Masyarakat.
Daerah rawan banjir yang rencananya bakal dilewati oleh tol tersebut seperti di Winong, Gabus, Juwana dan lainnya itu lantaran disebut berdekatan dengan sungai Juwana.
“Salah satunya (adalah) terkait banjir. Ada beberapa desa yang tiap tahunnya menjadi langganan banjir. Kemarin cukup krusial yang didalami karena berdekatan dengan sungai Juwana,” kata Tulus.
Ia melanjutkan, untuk mengatasi banjir tahunan di beberapa titik di Kabupaten Pati tersebut bisa meniru yang ada di Kabupaten Demak. Menurutnya, di sana cukup sering terjadi banjir rob yang mengakibatkan jalan tergenang.
Tulus mengungkapkan bahwa pembangunan tol di Demak akhirnya dilakukan di atas tanah dengan menggunakan tiang-tiang beton atau seperti fly over (jalan layang). Sehingga, hal ini tidak mempengaruhi lalu lintas.
“Langkah secara teknis dari Konsultan kemudian digarisbawahi Kementerian PU ada jawaban melihat kondisi di lapangan. Andaikata ada banjir, tetapi tol itu tidak dibangun di bawah semua, kan bisa di atas juga seperti di Demak,” sebutnya.
“Maka persoalan banjir tahunan itu tidak mengganggu konstruksi jalan tol. Atau misal dibangun dengan terowongan itu bisa dipertimbangkan,” tambah Tulus.
Dirinya menyebutkan, ruas jalan tol Demak – Tuban yang melintasi wilayah Kabupaten Pati ada 9 kecamatan serta 40 desa dari Kabupaten Pati dengan panjang tol yang melintas sekitar 43 KM diharapkan mampu mengurangi kemacetan.
“Kemudian dari Pemkab sendiri jalan tol diharap mengurangi kemacetan, seperti selama ini yang terjadi biasanya di wilayah Juwana,” tutupnya.