SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Gribig Kudus memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Gribig cara membuat manik-manik yang bernilai ekonomi, Minggu (21/8/2022).
Pengamatan Samin News, pelatihan tersebut digelar di Sekolah Dasar 3 Gribig. Sebanyak 20 peserta bersemangat mengikuti pelatihan itu. Selain itu dibantu Tim KKN Universitas Muria Kudus (UMK) sebanyak sepuluh peserta yang turut memeriahkan pelatihan tersebut.
Ketua KPMD sulikhan menuturkan, pelatihan tersebut dikhususkan bagi warga Desa Gribig. Selain itu sebagai bentuk kepedulian yang ingin memajukan dan memberdayakan warga Gribig agar memiliki ketrampilan.
“Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 25 orang, dan dibantu tim KKN UMK. Pelatihan diadakan agar warga Desa Gribig mempunyai ketrampilan yang bisa dijadikan nilai ekonomi,” kata dia.
Lebih lanjut, ketika warga Desa Gribig memiliki ketrampilan wirausaha, maka nantinya kedepan akan bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya. Serta, bagi warga yang kreatif, bisa juga membentuk UMKM sendiri.
“Ketika warga yang mengikuti pelatihan, dan ilmu yang diserap, diaplikasikan ke praktek. Maka bisa menghasilkan potensi lapangan kerja yang bermanfaat di lingkungan sekitarnya,” katanya.
Dalam pelatihan, Andhini Banu Putri A.Md. selaku mentor memberikan materi mengenai cara membuat manik dan bahan apa saja yang harus dipersiapkan.
“Pertama, siapkan bahan dahulu yakni, senar, mutiara sintetis, kristal ceko, kokot udang, dan paku ulir,” ungkapnya kepada Samin News.
Lebih lanjut, ia membeberkan urutan membuat manik. Pertama, senarnya disesuaikan dengan panjang sekitar 40-50 cm. Kemudian di pasang kodokan besi.
“Baru di mutiara dirangkai dengan paku dan kristal kemudian diulangin stepnya hingga selesai,” terangnya.
Dirinya menyebut pelatihan pembuatan manik sangat memiliki nilai ekonomi, tergantung pada kreasi yang diserap oleh peserta yang mengikuti pelatihan
“Pelatihan tersebut sangat bernilai ekonomi. Tergantung menyesuaikan desain yang dibuat. Dan Bisa juga jadi konektor dan gelang,” pungkasnya.
Penulis
Adam Naufaldo