SAMIN-NEWS.com, PATI – Petani singkong di Kabupaten Pati mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi dan mahalnya harga pupuk non-subsidi. Padahal, kebutuhan pupuk terus meningkat bagi para petani seiring musim tanam.
Suyanto (32) salah satu petani singkong di Pati mengeluhkan kurangnya stok pupuk subsidi. Selain itu dirinya juga menyebut harga pupuk non subsidi yang sangat mahal membuat petani menjerit.
“Stok pupuk subsidi tidak ada dan harga non subsidi meski ada tetapi harganya sangat mahal. Padahal saat ini dibutuhkan untuk memupuk tanaman singkong,” ujarnya, Rabu (24/8/2022).
Diakuinya meski stok pupuk non subsidi di tingkat pengecer tersedia, namun harganya yang tinggi membuat jomplang. Pasalnya, dengan menggunakan pupuk non-subsidi, biaya produksi yang harus dikeluarkan petani bertambah sehingga keuntungan ketika panen berkurang.
Di sisi lain, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) pada Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Sugiharto menjelaskan saat ini pupuk subsidi untuk tanaman singkong dicabut.
Menurut Sugiharto hal itu berlaku setelah terbitnya Peraturan Menteri Pertanian (Kementan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian sejak tanggal 8 Juli 2022.
“Setelah terbitnya Peraturan Kementrian Pertanian (Permentan) tanggal 8 juli kemarin tidak ada pupuk subsidi untuk singkong,” ucapnya.
“Yang mendapatkan subsidi hanya diperuntukkan sembilan komoditas saja yaitu, Jagung, Kedelai, Kopi, Tebu Rakyat, Padi, Kakau, Cabe, Bawang Merah, Bawang Putih,” jelas Sugiharto.
Oleh karena itu, dia mengarahkan agar petani yang selama ini menanam singkong untuk beralih menggunakan pupuk organik. Atau bisa juga menanam tanaman lain yang termasuk dalam sembilan komoditas tersebut.