SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Pendowo Kudus bersama Gentamas Batik mengadakan pelatihan Ecoprint untuk disabilitas yang digelar di Taman Krida Kudus, pada Rabu (31/8/2022).
Kepala PPSDSN Sundarwati mengatakan, untuk peserta pelatihan tersebut yakni disabilitas mental dan tunanetra. Memilih pelatihan itu, karena tidak memakan biaya banyak, hanya memanfaatkan daun yang ada di lingkungan.
“Kegiatan pelatihan Ecoprint untuk disabilitas mental dan netra. Memilih itu karena murah, serta memanfaatkan daun yang ada disekitar kita. Sehingga tidak memperlukan biaya,” imbuhnya.
Terkait pelatihan, Sundarwati mengaku pelatihan tersebut sebelumnya sudah diinisiasi tiga bulan yang lalu namun baru terlaksana sekarang. Dengan diadakan pelatihan ini nantinya bisa memberikan ketrampilan kepada disabilitas.
“Sebenernya pelatihan ini sudah diinisiasi 3 bulan lalu dan baru terlaksana sekarang. Tujuan kami adalah memberikan ketrampilan disabilitas,” ungkap Sundarwati saat ditemui di Taman Krida.
Lebih lanjut, dirinya berharap usai memiliki ketrampilan, dan saat kembali ke masyarakat nantinya disabilitas tersebut mampu bekerja, berkarya dan bisa mengurangi kemiskinan dan dapat membentuk kemandirian.
“Harapan setelah layak kembali ke masyarakat, mereka mampu bekerja dan bekarya yang dapat mengurangi kemiskinan membentuk kemandirian ekonomi. Kalau bergantung ke orang tua terus tidak baik,” jelasnya.
“Dari panti membekali dan memberdayakan mereka. Kalau pelatihan batik Ecoprintrint dilakukan oleh orang sehat itu biasa saja. Kalau disabilitas netra luar biasa dengan keterbatasannya tapi mampu berkarya,” sambungnya.
Sementara itu, untuk pelaksanaan pelatihan tersebut tidak dipatok biaya alias gratis. “Untuk pelatihan dari Gentamas gratis. Sebelumnya terbentur anggaran untuk memberi honor ke instruktur. Namun ternyata gentamas menawarkan diri untuk memberikan pelatihan ke disabilitas,” sebutnya.
Dasa Gentawati selaku Owner Genta Mas Batik mengatakan, dalam pelatihan itu pihaknya memberikan edukasi berupa arahan dengan pendamping. “Kita memberikan edukasi, yakni arahan sama pendamping. Disini ada disabilitas mental dan tunanetra,” kata dia.
“Tahapan pertama suruh ngolah kain. Dari kain bikin pasmina, setelah jadi Ecoprint bisa jadi nilai ekonomi. Apalagi dunia fashion sedang naik daun,” pungkasnya.
Penulis
Adam Naufaldo