SAMIN-NEWS.com, KUDUS – IDI Cabang Kudus tengah menggalakkan Program Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (GOTAAS) untuk masyarakat. Program tersebut dipimpin langsung oleh Dr Ahmad Syaifudin yang menjabat sebagai ketua, Kamis (1/9/2022).
“Melihat disana (masyarakat) gizinya bener gak, kita sudah menyiapkan ceklis-ceklis untuk kegiatannya. Tahapan awal ini kita akan secara teknis nanti untuk teman-teman sudah didata yang menjadi relawan untuk orang tua asuh nanti ada pelatihan khusus,” kata Ketua IDI Cabang Kudus Ahmad Syaifuddin.
Ketika sudah mengikuti pelatihan, nantinya relawan tersebut terjun ke masyarakat untuk mendata terkait program itu. Namun datanya harus benar dan ilmiah. Selain itu sasaran anak yang sudah melalui proses verifikasi nantinya akan dipantau.
“Nanti sasaran anaknya sudah proses verifikasi. Setelah itu setiap minggu akan ada pemantauan dengan pemberian intervensi yakni gizinya dan pola asuh dari orang tua,” bebernya.
Sebab, lanjut dia, terkadang ada gizi yang dicukupi oleh orang tua, namun pola asuhnya kurang yang bisa berdampak negatif dan terjadinya masalah dalam kedepan. “Karena terkadang gizi tercukupi tapi pola asuh yang kurang dari orang tua itu yang menjadi masalah,” katanya.
“Bantuan semua dari IDI Kudus, dan yang melakukan pemantauan satu tim tiga orang dari relawan Gotaas. Kita melibatkan Doktor spesialis anak dan spesialis gizi klinik. Setelah itu berkolaborasi dengan Dinkes Kudus,” tambahnya.
Nantinya dokter yang melakukan pemantauan akan memastikan intervensi gizi pada anak. “Yang dilakukan dokter selama pemantauan stunting yakni memastikan intervensi gizi yang sudah diberikan dokter anak dan gizi klinik sudah dilakukan,” jelasnya.
Kemudian, melakukan pengukuran berat badan maupun tinggi badan, serta ceklis dari kegiatan orang tua ataupun anaknya. “Pengukuran baik berat, atau tinggi badan. Dan ceklis kegiatan orang tua dan anaknya. Sehingga ini nantinya pola asuhnya sudah sesuai belum. Sudah diberi intervensi tidak naik, namun sebulan ini panas 3 kali gizinya tetap harus diubah,” pungkasnya.
Penulis
Adam Naufaldo