SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Kasus perundungan dan bullying terhadap anak sekolah atau terhadap perempuan ternyata masih marak di Kabupaten Kudus. Hal itu diucapkan oleh Dinsos P3AP2KB Kudus melalui Kabid PPPA.
Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Any Willianti mengungkapkan, untuk kasus tersebut di Kudus tidak begitu banyak, tetapi ada.
“Kasus perundungan di Kudus tidak begitu banyak tapi ada. Ada kasus yang masuk di Dinas Sosial.
Ditanya persentase data untuk kasus perundungan dan bullying, Any Willianti mengatakan tidak bisa memberikan datanya secara terbuka karena bersifat rahasia.
“Kasus tersebut ada datanya tapi tidak bisa dibeberkan karena bersifat rahasia,” ujar Any saat ditemui di sela kegiatannya, Rabu (14/9/2022).
Lebih lanjut, dirinya juga menceritakan kepada Samin News, bahwa sebelumnya satu minggu yang lalu ada satu kasus yang terjadi di sekolah kejadian tersebut sampai ke Polres Kudus dan dalam masa penanganan.
“Sebelumnya juga ada satu kasus yang sampai dipolres ini yang baru kami tangani minggu kemarin. Kejadiannya di sekolah sangat fatal hingga ke ranah hukum,” bebernya.
Any juga kembali menekankan bahwa untuk kasus tersebut di Kabupaten Kudus tidak begitu banyak namun terbilang sedikit, masih bisa ditangani. Selain itu masih bisa difasilitasi dan dimediasi dari pihak sekolah.
“Kami juga sebisa mungkin jika ada kasus itu jangan sampai ke kami (Dinsos P3AP2KB). Kalau kami, munculnya di tim ada di PPPA dan di Polres,” imbuhnya.
Untuk kasus itu ia meminta agar bisa ditangani pihak sekolah atau keluarga nanti dinsos menengahi. Jangan sampai ada ke ranah hukum.