Presiden Joko Widodo Naikkan BBM, Buruh di Kudus Minta BSU Cair

SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Presiden Joko Widodo Sabtu (3/9/2022) kemarin mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi yakni Pertalite yang awalnya Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Untuk itu, Pimpinan Cabang FSP RTMM-SPSI meminta Bantuan Subsidi Upah segera dicairkan, Rabu (7/9/2022).

Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan dan Minuman (PC FSP RTMM-SPSI) Suba’an Abdi Rohman menilai kenaikan BBM akan berpengaruh terhadap sektor ekonomi yang akan membebani masyarakat.

Selain itu, lanjut dia, akan berdampak terhadap aspek dan kesenjangan sosial masyarakat yang merupakan komponen penting dalam operasional tertentu. Sektor UMKM juga akan terkena karena harga bahan pokok makin bertambah.

Lebih lanjut, naiknya BBM juga akan membebani biaya produksi di bidang perusahaan. Sebab hal itu perusahaan akan meminimalisir biaya operasional, berupa tidak adanya penerimaan karyawan dan bisa juga menghentikan rekrutmen karyawan.

“Saya khawatir kepada buruh, karena kebutuhan pokok yang merangkak naik menyebabkan buruh khawatir. Sebab pemasukan buruh sama saja tidak ada kenaikan. Serta berharap untuk BSU segera cair, karena itu merupakan harapan bagi buruh,” kata Suba’an.

Selain itu, dirinya juga menceritakan kenaikan BBM itu bisa sangat berdampak dengan meningkatnya potensi kemiskinan dan dikhawatirkan akan terjadi demonstrasi besar-besaran.

“Seperti tahun lalu yakni 2013, puluhan mahasiswa dan buruh menggelar demo tolak kenaikan BBM. Untuk di Kudus sendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sudah melakukannya di Kantor DPRD Kudus,” pungkasnya.

Penulis
Adam Naufaldo

Suba'an Abdul Rochman selaku Pimpinan FSP RTMM-SPS saat ditemui dikantornya, (Foto : Adam Naufaldo) Previous post Menyikapi Kenaikan BBM, Federasi Serikat Pekerja Angkat Bicara
Giat Razia Terhadap Peredaran Miras Next post Terus Berlanjut, Kapolres Kudus Sita 380 Botol Miras

Tinggalkan Balasan

Social profiles