SAMIN-NEWS.com, PATI – Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Pati beberapa hari lalu menggenangi area lahan pertanian milik warga. Wilayah tersebut di antaranya Kecamatan Kayen, Tambakromo, Gabus, Jaken, Jakenan hingga Batangan.
Meski demikian, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati menyatakan bahwa banjir tersebut tidak menyebabkan gagal panen atau puso.
“Banjir bandang tidak mengakibatkan puso, ini bersifat insidental. Karena POPT (Petugas Pengendali Organisme Tanaman) tidak menyatakan puso pada kasus banjir kemarin,” ucap Kepala Dispertan melalui Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kun Saptono, Senin (24/10/2022).
Sehingga dirinya mengatakan, dalam hal ini Dispertan tidak mengajukan bantuan benih kepada pemerintah pusat. Lantaran petugas POPT itu tidak melaporkan kejadian puso.
Saat disinggung mengenai data luasan dampak banjir tersebut, dirinya mengakui tak tahu pasti berapa luasnya. Alasannya sama, POPT juga belum melaporkan kepada Dispertan. Kun mengatakan bahwa laporan itu dilakukan dua kali dalam sebulan yakni pertengahan dan akhir bulan.
“Data POPT itu diupdate dua kali tiap sebulan. Sehingga untuk mengetahui luasan lahan pertanian yang terdampak kali ini masih menunggu data terbaru keluar,” jelasnya.
Adapun data teranyar per 13 Oktober 2022 yang dimilikinya yaitu banjir di Kecamatan Sukolilo. Banjir ini melanda beberapa desa di sana yang terjadi sebelum di enam kecamatan baru-baru ini.
Banjir melanda tiga desa di Kecamatan Sukolilo, mulai Desa Prawoto, Baleadi, dan Wegil. Setidaknya yang dilaporkan ada 7 kelompok tani, masing-masing luasan jumlahnya 741 hektare variasi umur tanaman antara 7 s/d 13 hari,” paparnya.