SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Gelar perkara sidang ke sembilan oleh majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang di Hotel Sato Kudus, dalam rangka mengecek bangunan fisik tentang penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang digugat warga, Sabtu (29/10/2022).
Benny Gunawan yang merupakan pemohon dari agenda sidang di tempat mengenai gugatan seri kedua telah terdaftar di Peradilan Tata Usaha Negara nomor : 57/G/2022/PTUN Smg.
Pemohon juga pada sebelumnya telah memenangkan perkara atas penerbitan IMB yang pertama bertanggal 07/06/2017. Kemudian untuk penerbitan IMB kedua saat ini sedang dalam proses.
Terkait hal itu, Dr Budi Supriyanto tim penasehat hukum pemohon mengatakan, gugatan IMB tersebut telah dilakukan sebanyak sembilan persidangan. Selain itu, jajarannya melakukan pengujian.
“Pengujian tersebut diantaranya mengenai syarat awal penerbitannya. Sebab sangat jelas Bangunan Gedung Hotel Sato melanggar UU Bangunan Gedung dan Peraturan Pelaksanaannya,” ungkapnya kepada awak media.
Kemudian dirinya mempertanyakan terkait IMB kedua dapat terbit pada 29 Maret 2022 silam, meskipun dalam keadaan Sengketa dan bangunannya melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Padahal dari keterangan Kepala Desa Kramat menyatakan pembangunannya masih dalam sengketa, namun pihak Dinas PTMPTSP Kudus masih memproses dan IMB yang baru malah diterbitkan,” kata Budi Supriyanto.
“Legalitas IMB bangunan tersebut bermasalah. Kemudian hasil dari pembangunan itu berakibat rusaknya rumah dua penggugat yakni Benny Gunawan Ongkowidjojo dan Beni Djunaedi yang rumahnya berada di samping hotel,” sambungnya.
Lebih lanjut, bangunan tujuh lantai tersebut dinilai melanggar garis sempadan. Mengingat, bangunan itu menempel dan menopang setengah batu bata dari bangunan milik tetangga atau penggugat.
”Itu melanggar ketentuan Undang-undang nomor 28 Tahun 2022,” pungkasnya.
