SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Pemuda yang bernama Rahmat Hidayat ini menciptakan Lelana yang terbentuk pada tiga tahun lalu tepatnya 22 Oktober 2019. Bertemakan Walking Tour, Event Lelana sebelumnya diadopsi dari Kota Solo yang dulunya Dayat sapaan akrabnya pernah terlihat di event kala itu.
“Sudah tiga tahun berdiri tepatnya 22 Oktober 2019. Inisiasi dari saya sendiri, karena dulunya pernah terlibat di Solo. Makanya saya adopsi kemudian diimplementasikan ke Kudus,” ungkap Rahmat Hidayat Senin (3/10/2022).
Dayat membentuk Lelana bertujuan sebagai alternatif rekreasi wisata dan memperkenalkan sejarah Kudus selain Makan Sunan Kudus dan Sunan Muria. Untuk storytellernya, ia dibantu bersama ke lima teman lainnya.
“Kudus ini identik dengan wisata religinya. Kita hadirkan yang berbeda, misalkan dengan sejarah batik, dan tokoh kretek,” terangnya.
Dirinya juga menjelaskan, terkait teknis mekanisme sebelum turun lapangan. Pertama, menyiapkan materi yang sesuai dituju, kemudian melakukan riset agar paham saat menjelaskan kepada wisatawan yang ikut di event Lelana.
“Sejarah harus di riset, Riset Pustaka sebagai sumber primer. Wawancara langsung kita langsung survey ke lokasi untuk jelajah agar memperkuat argumen, selain itu refrensi Arpusda, pojok kliping. Kita juga punya buku yang relate,” kata dia.
Dirinya berharap, dalam kedepan Kudus memiliki alternatif wisata baru mengenai sejarah dan budaya dahulu. Serta bisa lestari dan generasi milenial belajar pemahaman mengenai peninggalan zaman dulu.
“Harapan besar anak muda semoga ngerti sejarah di kotanya sendiri. Sehingga ketika orang pendahulu menceritakan ke kita. Kitab bisa mendapatkan cerita yang bersambung lalu ditularkan ke generasi berikutnya,” pungkasnya.