Rakor Nasional Pengendalian Inflasi Daerah, Pemkab: Untuk di Kudus Inflasi Aman

SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Rapat Koordinasi Nasional tentang pengendalian Inflasi daerah yang dilaksanakan di Command Center Diskominfo Kudus Pemerintah Kabupaten Kudus bersama Forkopimda, dan Kepala OPD terkait digelar secara virtual, Senin (31/10/2022).

Terkait hal itu, Bupati Kudus Hartopo mengatakan, untuk inflasi di Kudus sendiri tidak ada masalah yang berarti. Hanya beras yang mengalami kenaikan sebesar Rp 500 rupiah, untuk saat ini harga tetap.

“Inflasi di Kudus aman tidak ada masalah. Terkait beras saja naik Rp 500 rupuah tapi sekarang stuck tidak naik lagi,” katanya usai Rakor bersama Kementerian Dalam Negeri Tito Karnavian.

Sementara itu, untuk wilayah Jawa Tengah kondisinya aman tidak ada sorotan. Hanya ada satu Kabupaten yang perlu dibenahi sedikit yakni Banjarnegara. Menurut Hartopo, untuk kondisi pasar aman.

“Untuk Jateng aman tidak ada sorotan, hanya Banjarnegara saja terkait komoditi yang perlu diturunkan. Kondisi pasar juga aman dan masih bisa dikendalikan untuk saat ini,” ungkapnya kepada Samin News.

Dalam menangani hal tersebut Hartopo juga sudah merencanakan intensif yang akan dipetakan olehnya. Adapun dirinya meminta ke Kepala Dinas Perdagangan Sudiharti untuk bersinergi setiap kecamatan.

“Untuk intensif sudah direncanakan dan dipetakan sebentar lagi akan membuat gebrakan. Saya juga minta ke bu Sudiharti untuk bersinergi setiap kecamatan,” bebernya.

“Karena dibagi sembilan kecamatan tentunya akan mengaplikasikan semua terkait dana intensif baik itu hiburan, pasar rakyat, maupun pasar murah disetiap kecamatan yang ada. Jadi ini baru dipetakan semua, dan sudah dibagi dana intensif,” jelasnya.

Sementara itu, Dinas perdagangan Sudiharti mengungkapkan, jika di telur disediakan di pasar murah atau memberikan bantuan telur pastinya untuk harga akan melonjak tinggi.

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi daerah di Ruang Command Center Kabupaten Kudus
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi daerah di Ruang Command Center Kabupaten Kudus

“Kalau telur nanti disediakan di pasar murah atau bantuan telur, pasti diluar harganya naik tinggi sekali. Karena kami bukan produsen telur sehingga stok yang dipasar nanti terserap semua. Padahal yang membutuhkan telur bukan hanya masyarakat miskin tapi banyak industri makanan semua membutuhkan telur,” pungkasnya.

Previous post Wali Murid SD di Kudus Sambat ke Dewan Usai Ditarik Iuran Sekolah
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Pati, H Hardi Next post NA Raperda Pesantren Sudah Terbentuk

Tinggalkan Balasan

Social profiles