SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Pagelaran Festival Pager Mangkok yang diselenggarakan di Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) berhasil menyedot ratusan animo masyarakat disekitarnya, termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Kepala Bidang Lilik Ngesti W yang mengapresiasi acara tersebut.
“Festival Pager Mangkok menjadi angin segar bagi desa lain untuk nguri-nguri budaya dan mengembangkan budaya di daerahnya,” ujar Kabid PMD Lilik Ngesti saat ditemui disela kesibukannya, Senin (28/11/2022).
Gelaran Festival Pager Mangkok di KBPW diharapkan jadi pelecut semangat desa lain dalam mengembangkan budaya yang lebih adaptif, dikembangkan dan dilestarikan sesuai potensinya. Mengingat di era saat ini kebudayaan sangat dibutuhkan.
“Kebudayaan sangat dibutuhkan bagi masyarakat di zaman sekarang, sebagai pola hidup dan pola perilaku dalam menghadapi tantangan zaman,” kata saat ditemui di sela kesibukannya.
Lebih lanjut, kebudayaan di era sekarang juga, menurut Liliek, banyak yang tergerus oleh zaman. Tentunya hal itu perlu seluruh elemen masyarakat maupun tokoh membantu dalam melestarikan, dan mengembangkan menjadi adaptif.
“Dalam mengembangkan budaya, perlu juga mempunyai kemandirian dan kemampuan mengembangkan potensi di setiap desa,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Kirab Pager Mangkok Eko Purnomo mengungkapkan, ratusan warga sekitar yang mengikuti prosesi kirab pager mangkok mendapatkan sebanyak 400 nasi tomplingan yang dibagikan oleh pihak KBPW.
“Nasi tomplingan yang dibungkus oleh daun pisang itu menjadi simbol praktek bersedekah yang diajarkan Sunan Muria,” bebernya.
Nasi tomplingan berisi nasi putih dengan sambal, mie, dan tahu tempe yang dibungkus daun pisang. Penggunaan bahan alami itu merupakan karya dari masyarakat Piji Wetan. Selain itu, kirab dan ritual doa pager mangkok bertujuan untuk melestarikan budaya weweh (bersedekah-red) di tengah masyarakat.