SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Sebanyak ratusan warga RW 5 RT 1 Kelurahan Wergu Wetan Kudus mengadakan kegiatan kirab budaya pertama kali dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (7/11/2022).
Noor Fadli selaku Ketua RW 5 yang sekaligus menjadi Koordinator Panitia penyelenggara acara itu menyebut, kegiatan kirab budaya baru pertama kali diadakan ditempatnya.
“Kegiatan ini pertama kali dilakukan di RW 5 Kelurahan Wergu Wetan yang sudah berapa puluh tahun tidak ada,” kata Fadli sapaan akrabnya usai ditemui setelah kirab.
Acara tersebut dibuktikan dari warganya yang sangat berantusias hingga banyak yang menyewa pakaian atau kostum sendiri dalam memeriahkan dan mengikuti kirab budaya itu.
“Dengan antusias warga hingga itu sampai warga menyewa pakaian sendiri untuk berpartisipasi dalam melakukan kegiatan kirab budaya serta pengajian umum dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya.
“Kegiatan tersebut dilakukan perdana yang diikuti oleh 28 kontingen dengan total ratusan lebih. Dari warga RW 5 RT 1 sampai RT 4 dan RW lainnya. Serta sekolahan, instansi, PKK, Karang taruna,” sambungnya.
Ada juga 25 gunungan berupa makanan dan minuman yang tampak terlihat di kirab itu. Warga Wergu Kulon juga turut tampil di kegiatan kirab budaya. Dengan acara itu dirinya berharap bisa membuat rukun dan merekatkan antar warga beserta lingkungan lainnya.
“Semoga tahun depan di kegiatan selanjutnya banyak yang dukung. 25 Gunungan dari makanan ringan sayur mayur
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kudus Mutrikah mengatakan, kirab budaya perdana itu merupakan semangat masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Kelurahan Wergu Wetan RW 5 itu berpikir tentang bagaimana melestarikan kearifan lokal seni hingga budaya yang ada, dalam rangka mendorong masyarakat untuk mencintai budayanya sendiri,” jelasnya kepada Samin News.
Untuk itu, Disbudpar Kabupaten Kudus sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dirinya berharap kegiatan itu tidak hanya sekali digelar namun, tahun depan bisa melaksanakan kembali secara rutin.
“Ini menjadi satu media pembinaan kepada generasi muda untuk bisa mengembangkan dan memanfaatkan budaya yang ada di Wergu Wetan ini. Tentunya kearifan lokal belum tentu bisa dimiliki orang lain. Semoga ada pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan ekonomi,” pungkasnya.