SAMIN-NEWS.com, PATI – Sudah tiga hari banjir melanda Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati. Adapun lokasi tepatnya berada di RT 1 RW 2 Dukuh Jrakah. Ketinggian air bervariatif dari 50 – 70 centimeter, banjir merendam jalanan hingga pemukiman warga.
Warga Dukuh Jrakah tersebut mengalami duka yang pedih. Karena air masuk dan merendam rumah mereka. Tak hanya itu, warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing itu tak mau mengungsi mengaku belum mendapat bantuan logistik dari pemerintah.
“Di sini terdapat 255 KK (Kepala Keluarga) dan 567 jiwa. Warga masih bertahan di rumah tidak mengungsi. Dan banjir yang sudah tiga hari ini belum ada bantuan logistik yang turun dari pemerintah,” kata Darsih warga setempat, Sabtu (3/12/2022).
Menurutnya, banjir di wilayahnya itu surutnya cukup lama. Sebab kata dia banjir sekarang ini yang terjadi diperkirakan bisa saja sampai semingguan baru surut. Bisa saja lebih dari yang diperkirakan kalau tidak hujan lebat datang atau ada ada banjir kiriman dari wilayah atas.
Dia berharap pemerintah turun lapangan memberikan bantuan logistik untuk keperluan warga. Karena selama ini pihak Pemkab diakuinya tak ada. Hanya dia menyebut pernah menerima bantuan berupa nasi bungkus dari warga Gembong.
“Belum ada bantuan logistik yang turun dari pemerintah. Kalau tadi sore ada bantuan nasi bungkus dari warga Gembong. Banjir bisa saja seminggu bertahan, bahkan sebelumnya sempat sampai satu bulan,” jelasnya.
Di sisi lain, akibat banjir tersebut warga mulai merasakan gatal-gatal. Olehnya, selain meminta bantuan oleh pemerintah berupa logistik juga bantuan berupa bahan obat-obatan.
“Saya merasakan gatal di sekitar kaki, kalau warga sini menyebutnya rangen karena terendam air keruh. Biasanya menggunakan trawas untuk mengobati gatal-gatal,” terang Karmo (67) di lokasi banjir.
Dia menjelaskan warga tak mau mau mengungsi karena merasa khawatir meninggalkan rumah beserta isinya. Juga di Dukuh Jrakah Mintobasuki menjadi langganan banjir sudah terbiasa dengan kondisi demikian.