SAMIN-NEWS.com, PATI – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pati menggelar Workshop Kebijakan Inovasi Daerah dan Coaching Clinic Indeks Inovasi Daerah di Ruang Pragolo Setda Pati, Selasa (13/12/2022).
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Bappeda Pati Muhtar, OPD, UPTD, camat. Workshop juga dihadiri Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, Arzad Sectio selaku narasumber.
Muhtar menegaskan bahwa inovasi bukan merupakan suatu tujuan daripada Pemerintahan Daerah. Melainkan sebuah strategi untuk mencapai tujuan lain yang lebih besar yaitu untuk kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, baik OPD atau pun unsur perangkat daerah lainnya dituntut untuk melakukan pelayanan secara optimal. Terlebih baik OPD menerima anggaran dari APBD yang cukup besar. Sehingga dituntut untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan.
“Mau tidak mau harus diikuti dengan pelayanan yang baik salah satu cara dengan melakukan perbaikan inovasi. Inovasi bukan tujuan tetapi adalah cara untuk mencapai tujuan,” kata Muhtar usai kegiatan kepada wartawan.
Menurutnya kebijakan inovasi pelayanan di Kabupaten Pati terhitung masih cukup kecil. Dari tahun sebelumnya hanya ada peningkatan sejumlah lima inovasi. Meski tak disebut rinci apa saja inovasi yang diwujudkan, namun pada tahun ini Kabupaten Pati mempunyai 58 inovasi.
Workshop dengan mengundang dari berbagai instansi itu, dia mengatakan untuk menguatkan serta membentuk satu pemahaman dan komitmen bersama untuk mewujudkan inovasi. Sebab, untuk menjalankan suatu pemerintahan di daerah harus dilakukan secara terpadu terencana hingga terkoordinasi di antara jajaran pihak yang berwenang.
“Inovasi Kabupaten Pati di tahun 2021 kemarin skor kita 53 secara nasional, alhamdulillah tahun 2022 sudah 58. Artinya ini ada komitmen OPD itu terbukti meskipun belum maksimal. Nanti harus 60 ke atas,” terangnya.
“Ada beberapa OPD yang bagus merespon inovasi, namun ada juga yang belum. Maka hari ini kita ketemu dalam rangka menguatkan komitmen bersama untuk itu,” tandas dia.