Dinkes Lakukan Tes VCT Tekan HIV-AIDS

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia

SAMIN-NEWS.com, PATI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus berupaya menekan angka penderita HIV-AIDS. Upaya ini dengan melakukan pendataan melalui testing VCT (voluntary counseling and testing).

Tes VCT ini merupakan serangkaian tes dan konseling yang dilakukan pihak berwenang untuk mengetahui apakah seseorang positif atau negatif mengidap HIV.

Kepala Dinkes Pati, Aviani Tritanti Venusia mengatakan, pemerintah daerah telah memberikan kemudahan dengan mendekatkan pelayanan kesehatan di puskesmas masing-masing kecamatan. Termasuk mendatangi tempat rawan yang menjadi pemicu penyebaran virus HIV.

“Pelaksanaan tes VCT bisa di puskesmas ada, rumah sakit yang menyediakan layanan VCT dan tempat-tempat lain kita datangi seperti karaoke,” kata Aviani di kantornya, Rabu (28/12/2022).

Persoalan testing HIV-AIDS ini ditengarai masih menjadi momok yang menakutkan bagi mereka pekerja seks komersial. Aviani tak tahu pasti apakah yang bersangkutan takut kalau tahu di dalam dirinya terjangkit virus HIV atau bagimana.

Meski demikian, Dinkes tetap meminta bagi pekerja seks agar lebih berhati-hati. Pekerja seks diminta dalam aktivitasnya secara aman yaitu memakai kondom. Tujuannya agar tidak menularkan ke yang lain.

“Kemudian setelah dites ternyata si X positif misalnya, kita edukasi selanjutnya dipisahkan dulu dari teman seprofesi. Kemudian kita suruh untuk berobat. Syukur-syukur kalau mau menghentikan profesinya itu, Alhamdulillah,” jelasnya.

Pasalnya, dia mengungkapkan ada sebagian kasus ketika mengetahui mengidap HIV. Temannya juga harus kena juga. “Justru seperti balas dendam, aku terkena ya kamu juga (harus) terkena juga,” bebernya.

Aviani menekankan bagi yang terkena HIV, agar rutin mengikuti pengobatan. Hal ini dilakukan agar virus tersebut tidak sampai mengarah pada AIDS.

“Orangnya paham kita edukasi, diobati ikut pengobatan secara teratur Insyaallah bisa tidak jatuh terkena penyakit AIDS bagi yang masih HIV belum AIDS. Memang belum ada obat AIDS, tetapi ada obat anti retroviral itu untuk menekan perkembangbiakan virus HIVnya,” ujarnya.

Penyakit ini dijelaskan dapat menular melalui air mani (hubungan seksual), air susu ibu (ASI), maupun jarum suntik. Sementara berdasarkan catatan Dinkes, di Pati yang terkena HIV-AIDS sejak tahun 2017 sejumlah 2.288 orang.

Previous post Mobilitas Penumpang di Terminal Kembangjoyo Naik 10 Persen
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Nur Sukarno Next post Diprediksi Pasang, Mangrove Dinilai Belum Mampu Tahan Rob

Tinggalkan Balasan

Social profiles