Mengembalikan Ekosistem Kendeng Butuh 45 Tahun

Anggota Komisi B DPRD Pati, Nur Sukarno (kanan) saat mengikuti FGD di Ruang Penjawi Setda Pati, kemarin

SAMIN-NEWS.com, PATI – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Nur Sukarno menyerukan mengembalikan kembali ekosistem di kawasan hutan Pegunungan Kendeng. Ini dikatakannya saat mengikuti FGD di Penjawi Setda Pendopo Pati, Rabu (21/12/2022).

Saat ini di Pegunungan Kendeng terus dipersoalkan lantaran sering terjadinya bencana banjir di wilayah Pati selatan. Di sana terjadi peralihan tanaman, tanaman keras diganti tanaman semusim hingga hilangnya rerumputan di tanah. Menurut dia, untuk membentuk ekosistem seperti semula secara teori membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Hutan di sana dikelola untuk kesejahteraan perekonomian masyarakat sekitar hutan. Meski digarap, namun harus ada komitmen bersama untuk mengembalikan fungsi hutan. Petani sadar, menjaga dan merawat tanaman, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang pro lingkungan, serta aparat menindak bagi pelanggar.

“Untuk mengembalikan ekosistem membutuhkan waktu sekitaran 40 – 45 tahun. Tetapi kuncinya ketegasan. Hutan sosial kan baik, cuma kadang-kadang ada oknum yang tidak menyepakati aturan itu. Sehingga aturannya bisa dilaksanakan kalau ada komitmen bersama. Tidak masalah lama yang penting komitmen bersama,” katanya.

“Membaca kondisi alam di sana, yang digunakan untuk jagung serta ketela rumputnya dipestisida. Artinya klimis gundul di sana,” sambung dia.

Rerumputan ini layaknya tanaman keras juga berfungsi juga untuk menahan tanah agar tak terbawa air serta berfungsi sebagai penyangga air.

Selain harus ada kesadaran menjaga tanaman, dia juga menekankan agar tak memburu hewan yang ada. Dia mencontohkan adalah hewan kelelawar. Padahal menjaga keseimbangan lingkungan, hewan juga jangan sampai diburu. Karena mempunyai fungsi yang berkaitan.

“Dengan kejadian bencana ini, marilah sesuai tupoksinya masing-masing sengkuyung semua stakeholder bareng-bareng menjaga lingkungan. Yang bisa mengatasi masalah adalah kembalikan ekosistemnya,” pintanya.

Sukarno menegaskan utamanya yang beragam Islam, di dunia ini manusia adalah kholifah (pemimpin), minimal bagi diri sendiri. Sehingga diharapkan ada kesadaran untuk merawat serta menjaga keseimbangan ekosistem.

Pelantikan pengurus PC GP Ansor Kabupaten Pati di Ponpes Miftahul Huda Tayu, Rabu (21/12/2022) malam. Previous post Pengurus PC GP Ansor Pati Resmi Dilantik
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Kudus Agus Budi Satrio (Kiri) bersama Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Harjuna Widada saat memantau stand sekolah guru penggerak Next post Lokakarya ke-7, Pameran Gelar Karya Calon Guru Penggerak di Kudus Berlangsung Meriah

Tinggalkan Balasan

Social profiles