SAMIN-NEWS.com, PATI – Ratusan hektar tanaman padi di sejumlah wilayah Kabupaten Pati tercatat mengalami puso atau gagal panen dampak dari terkena banjir periode awal bulan Desember. Ini berdasarkan data yang dikeluarkan dari Dinas Pertanian (Dispertan).
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dispertan Pati Kun Saptono menjelaskan banjir sempat menggenangi padi, tanaman yang berumur variatif itu akhirnya tak bisa dipanen.
“Periode pengamatan 1 sampe 5 Desember 1.477 hektar yang terkena banjir. Sementara ada puso 652 hektar sekitar 40 persennya. Tersebar di wilayah Kecamatan Margorejo, Pati, Jakenan, Gabus, Kayen, Juwana, Sukolilo,” kata Kun di kantor, Jumat (16/12/2022).
Pendataan yang dilakukan oleh Dispertan disebutkan dua kali setiap sebulan. Jumlah tersebut masih belum tercakup data keseluruhan gagal panen jangka waktu setahun ini. Kun menjelaskan secara total tanaman padi puso setahun ini seribu lebih.
“Total kumulatif atau dalam setahun 5.681 hektar, yang puso 1.282 hektar. Keseluruhan tanaman padi (yang puso). Ini data yang kami peroleh dari mitra kami petugas PUPT,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku meski petani mengalami gagal panen akibat banjir, namun pemerintah pusat hingga daerah diakui tak bisa berbuat banyak. Hal itu lantaran kondisi keuangan yang dimiliki. Pihaknya menyatakan jika ada anggaran pasti akan menjadi prioritas.
“Dikarenakan dari kabupaten maupun provinsi belum ada anggaran, jadi kami tidak bisa menyediakan bantuan. Kita lihat apakah pusat tersedia, menjadi prioritas kalau ada anggaran baik pusat maupan provinsi,” ujarnya.
“Yang jelas daerah tidak tersedia (anggaran) karena kondisinya juga di akhir tahun. Kami tidak bisa berempati berpartisipasi sementara belum tersedia anggaran. Tidak bisa menjanjikan. Sementara swadaya dari masyarakat sendiri,” pungkasnya.