SAMIN-NEWS.com, KUDUS – SMP 1 Gebog Kabupaten Kudus menggelar kegiatan aksi kewirausahaan bagi seluruh siswa-siswi dalam meningkatkan kemampuan dan mengembangkan kreativitas yang di implementasikan melalui sekolah yang menerapkan P5, Sabtu (17/12/2022).
Kepala Sekolah SMP 1 Gebog Kabupaten Kudus Endang Siwi Ekoati mengatakan, kegiatan kali ini menggelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kewirausahaan dan kearifan lokal.
“Jadi Kurikulum 2013 sudah berganti dengan Kurikulum Merdeka. Yakni tentang proyek P5 yang mengembangkan semua hal yang hubungannya ke kreativitas dan kemandirian,” kata Endang sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, kata dia, P5 tersebut merupakan program yang kearahnya pada pembinaan karakter, seperti keimanan dan ketaqwaan. Sebagai contoh jika diterapkan di sekolah yakni, extrakulikuler Tilawah dan Rebana.
“Profil pelajar Pancasila arahnya ke program karakter. Jadi mulai keimanan dan ketaqwaan, itu mengarahnya kesitu. Misal extrakulikuler tilawah dan rebana disekolah,” bebernya.
Sementara itu, untuk seni kreatifnya yang ditampilkan ada band, karawitan, dan seni tari. Pada bidang olahraga ada pencak silat hingga beladiri karate. Sebelumnya, kegiatan kali ini sudah digelar sejak Kamis(15/12) kemarin.
“Seni yang ditampilkan disini, ada pertunjukan band, ada karawitan, tari juga ada. Untuk olahraga pencak silat dan beladiri karate. Kegiatan ini juga sudah digelar sejak Kamis kemarin, yang dimulai dari basket, voli dan sepak bola,” terangnya.
Lebih lanjut, untuk Kewirausahaan yang ditampilkan yakni berupa para siswa-siswi yang berjualan dan menjunjung tinggi kearifan lokal. Namun jualan tersebut, dimodifikasi sedemikian rupa. Seperti, cemilan bakwan, sosis dan lainnya.
“Para siswa-siswi itu berjualan dengan menjunjung tinggi kearifan lokal. Tapi tetap dimodifikasi, seperti cemilan bakwan, sosis, dan lainnya,” katanya.
Endang berharap, dengan diadakannya kegiatan ini, paling tidak para siswa-siswi dalam masa yang akan datang memiliki ketrampilan dan kemampuan berusaha yang baik, jika berkeinginan membuka usaha sendiri.
“Anak-anak paling tidak terpikir untuk berpikir membuat usaha sendiri kedepannya. Sementara itu yang berpartisipasi pada kegiatan ini sebanyak 766 dan lapak stand berjumlah 24,” pungkasnya.