SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Sebanyak 3351 hektar sawah yang terdampak banjir di wilayah Kabupaten Kudus saat ini mengalami kerugian mencapai Rp 16 milliar. Hal itu akibat curah hujan yang sangat tinggi.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Kudus, Didik Tri mengatakan, ribuan hektar sawah di Kabupaten Kudus yang rencananya akan panen menjadi gagal akibat diterjang bencana banjir.
“Ratusan hektar sawah di wilayah Kabupaten Kudus diterjang bencana banjir terancam gagal panen,” katanya.
Ada lima kecamatan di Kudus dari total 3351 hektar sawah yang terdampak banjir diantaranya, Kecamatan Undaan 1897, Kaliwungu 347, Jekulo 587, Mejobo 419, dan terakhir Kecamatan Jati 101 hektar.
“Hal itu dengan masa 10 sampai 105 hari setelah tanam bermacam-macam,” jelasnya kepada Samin News.
Didik melanjutkan, adapun lima kecamatan yang lahan sawahnya terkena dampak banjir sudah dinyatakan gagal panen (Puso). Mengingat, dari sisi umur tanaman cukup relatif muda.
“Kalau terus terendam selama beberapa hari dikhawatirkan akan mati dan tidak bisa berkembang lagi,” bebernya.
Sementara itu, Kabid Pertanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Kudus Dewi Masiton mengatakan, pihaknya belum bisa menghitung nominal total kerugian akibat banjir untuk per-hektarnya.
“Kami belum bisa menghitung untuk kerugiannya. Karena umur tanaman berbeda-beda. Ada yang berumur satu minggu, hingga 70 hari,” jelas dia.
Curah hujan kali ini cukup tinggi dibanding dengan tahun lalu, dari 20 cm hingga 150 cm. Bersama dinas, ppl, petugas POTP dan Jasindo, pihaknya sedang berupaya mengajukan klaim Asuransi Usaha Tani Padi.
“Kami berupaya mengajukan asuransi bagi para petani yang sudah dinyatakan gagal panen akibat banjir maupun yang masih terendam,” terangnya.
Pihaknya akan menggerakkan barikade alat seperti pompa air (8n) yang besar. Masyarakat petani juga dipersilahkan meminjam alat mesin pertanian (gapoktan).