Bogang Kudus Ajak Milenial Aktif Dalam Melestarikan Seni Karawitan

SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Bolone Ganjar Gayeng (Bogang) Kabupaten Kudus mengajak para pemuda atau milenial turut aktif dalam membantu melestarikan kesenian karawitan yang merupakan salah satu jenis musik tradisional di Jawa.

Ketua Bogang Kudus melalui Koordinator Soeroso mengatakan, gelaran karawitan yang digelar oleh pihaknya sendiri yakni tujuannya untuk menguri-nguri budaya Jawa agar dikenal oleh masyarakat luas, terutama di Kudus.

“Jadi karawitan ini suatu cara untuk nguri-nguri budaya jawa yang dimainkan oleh Bogang sendiri,” katanya.

Lebih lanjut, karawitan ini sebagai sarana dalam menaikan elektabilitas Ganjar Pranowo yang akan menjadi kandidat capres 2024. Mengingat Bogang sendiri didirikan untuk mendukung Gubernur Jateng, agar menjadi presiden.

“Bogang itu didirikan untuk menaikan elektabilitas Ganjar Pranowo yang banyak diperbincangkan masyarakat saat ini,” jelasnya kepada Samin News.

Soeroso menambahkan, konsep kebudayaan yang diusung Bogang itu, dapat berguna sebagai pembelajaran dalam mendalami kesenian karawitan.

Sementara itu, ia membeberkan, untuk pelatihan karawitan itu diadakan selama satu Minggu sekali yakni pada hari Selasa. Namun hal itu bisa berubah menyesuaikan anggota lainnya.

“Pelatihan tersebut diadakan seminggu sekali setiap hari Selasa. Itu bisa fleksibel dan menyesuaikan jadwal teman lainnya,” ungkapnya.

“Terpenting kita semua bisa kumpul dan melakukan kegiatan positif dalam hal kesenian karawitan ini,” sambungnya.

Namun Soeroso berpesan, belajar nguri-nguri budaya itu diawali dengan diri masing-masing. Jika konsisten maka nantinya akan mahir dalam memainkan kesenian tersebut.

“Untuk tujuannya yakni mengembalikan nilai budaya leluhur. Pihaknya juga memiliki rencana untuk dipentaskan. Namun sebelum itu untuk anggotanya dikuatkan dahulu agar solid,” paparnya.

“Kebanyakan yang memainkan rata-rata dari Bogang. Tapi jika ada orang lain yang suka diluar organisasi dan ingin gabung Bogang membuka pintu,” tambahnya.

Sementara itu, Silfi salah satu mahasiswi yang ikut berlatih karawitan di Bogang mengatakan, mengikuti karawitan itu karena Hoby dan menyukainya. Karena dapat berlatih bersama dengan teman lainnya.

“Ikut karawitan karena hoby. Mengingat bisa berlatih bersama-sama itu hal yang menyenangkan. Jadi kalau anak muda bisa membantu melestarikan kenapa tidak,” terangnya.

Foto: Tampak anggota Bogang Kudus sedang berlatih karawitan di malam hari
Foto: Tampak anggota Bogang Kudus sedang berlatih karawitan di malam hari

Ia belajar kesenian karawitan semenjak SMP tahun 2015. Kurang lebih selama tujuh tahun dalam melakukan proses belajar. Untuk mencapai mahir dalam memainkannya yakni dibutuhkan satu tahun lamanya.

Sekilas penampakan plafon runtuh di sekolah dasar di Kudus Previous post Hujan Angin, Tiga Sekolah di Kudus Alami Kerusakan
Next post Fraksi PPP Pati Kirim Bantuan Sembako Bagi Korban Banjir

Tinggalkan Balasan

Social profiles