Gedung IBS RSUD Loekmono Hadi Diminta Bupati Kudus Lakukan Finishing Ulang

Foto: penampakan Gedung IBS yang usai dikunjungi Bupati Kudus Hartopo

SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) yang bertempat di RSUD Loekmono Hadi diminta Bupati Kudus Hartopo untuk melakukan finishing ulang. Sebelumnya, orang nomor satu di Kudus tersebut telah memantau Gedung IBS, pada Jumat (27/1/2023).

Plt Direktur RS Loekmono Hadi Kudus Abdul Hakam pada Jumat (27/1) kemarin telah mendampingi Bupati Kudus Hartopo untuk meninjau Gedung IBS yang rencananya akan beroperasi di bulan Maret 2023.

“Jadi saya kemarin mendampingi bupati untuk meninjau Gedung IBS. Rencana akan beroperasi awal Maret, karena 2-3 Minggu ini kita sedang persiapan akreditasi,” ujarnya usai ditemui di sela kesibukannya.

Abdul Hakam mengatakan, saat peninjauan, orang nomor satu di Kudus telah memantau seluruh fisik Gedung IBS. Namun dalam tinjauannya Hartopo menemui finishing yang kurang di gedung tersebut.

“Beliau sudah melihat seluruh fisik Gedung IBS. Pembangunannya itu sampai lantai enam, namun untuk saat ini masih lantai empat. Tapi dengan proses yang relatif cepat dalam empat bulan pasti ada banyak kekurangan,” bebernya.

Lebih lanjut, kata dia, meskipun begitu yang terpenting untuk fisik bangunannya itu bisa dipertanggungjawabkan. Menurutnya yang menjadi permasalahan yakni adalah tuntutan deadline (tenggat waktu).

“Tapi yang penting fisik bangunan dalamnya atau rangkanya itu sangat bisa dipertanggung jawabkan. Jadi yang problem itu tuntutan deadline, akhir Desember harus selesai,” ungkapnya.

Abdul Hakam menjelaskan, jika pembangunannya tidak selesai maka tentunya akan menimbulkan masalah. Selain itu, Hartopo juga mengkritik untuk kekurangannya yakni nut dan eternit.

“Kalau tidak selesai kan bermasalah. Beliau saat meninjau mengkritisi mungkin nut, eternitenya kemudian sedikit dikit di tempat listriknya agak kurang kerapiannya itu untuk sisi luar,” ucapnya.

Abdul Hakam menambahkan, sementara itu untuk yang fisik dalam terletak pada finil. Menurutnya bahan yang khusus untuk rumah sakit itu tentunya berbeda.

“Kalau yang dalam itu finil. Jadi bahan yang khusus untuk RS itu berbeda, bupati juga menyarankan untuk segera dirapikan,” tuturnya.

“Cuman kita kan masih masa pemeliharaan sampai enam bulan, masih hingga Juni 2023. Di pemeliharaan itu pun mencakup juga untuk perapian dari ruang yang belum rapi,” sambungnya.

Ia menuturkan, pihaknya juga sudah berupaya dalam memperbaiki Gedung IBS yang akan beroperasi di bulan Maret 2023. Namun ternyata masih ada yang kurang saat ditinjau oleh Bupati Hartopo.

“Sebetulnya juga kita sudah berupaya untuk memperbaiki, namun beliau juga ternyata menemukan finishing yang kurang,” terangnya.

Sementara itu Bupati Kudus Hartopo menjelaskan, terkait Gedung IBS memang pihaknya selalu memantau perkembangannya secara berkala.

“Karena saya harus memantau terkait masalah pelayanan, masalah sumber daya manusia, juga pemeliharaan gedung. Itu selalu kita pantau terus,” tandasnya.

Selain itu, Hartopo juga memiliki tim untuk memantau perkembangan Gedung IBS. Setelah menemukan hal itu, dirinya meminta untuk dewan pengawas (Dewas) agar selalu aktif dalam melihat perkembangannya.

“Saya punya tim yang setiap saat kita suruh kesana untuk memantaunya. Sekarang dewas harus lebih aktif dari yang sebelumnya dalam memantau perkembangannya,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya meminta kepada dewan pengawas agar setiap bulan membuat laporan dalam melihat perkembangan Gedung IBS.

“Dewas ini supaya setiap bulan membuat laporan ke saya, jadi progres-progres harus ada. Kemarin sempat saya ninjau di IBS banyak finishing yang kurang bagus, tentunya saya minta supaya untuk diulang lagi supaya bisa lebih bagus,” kata dia.

Saat ditanya awak media mengenai pengerjaan yang terbilang mepet atau tidak dirinya menjawab bahwa, dalam perencanaannya sebenarnya sudah diprediksi.

“Sebenarnya dalam perencanaannya sudah diprediksi, apakah itu mampu atau tidak. Kalau tidak mampu jangan mau,” katanya.

Hartopo melanjutkan, adapun dalam pantauan di gedung yang dinilainya kurang seperti tembok, nut yang kurang lurus, banyak cat yang tipis dan tebal. Dan itu merupakan bagian dari finishing.

Previous post Kapolsek Tayu Angkat Bicara soal Viralnya Informasi Dugaan Penculikan Anak di Pakis
Foto: Ketua Komisi D DPRD Kudus Ali Ihsan Next post Komisi D DPRD Kudus Sesalkan Naiknya Harga Haji

Tinggalkan Balasan

Social profiles