SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Hujan angin yang terjadi beberapa pekan ini, membuat tiga sekolah di Kudus mengalami kerusakan pada runtuhnya plafon. Sekolah tersebut diantaranya, SD 3 Megawon Kecamatan Jati, SD 2 Ploso Kecamatan Kota dan SD 3 Glagahwaru.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Harjuna Widada melalui Kabid Dikdas Anggun Nugroho mengatakan, memang kejadian banjir yang dialami di sebagian wilayah Kudus akibat cuaca hujan yang sangat tinggi.
“Akibat curah hujan tinggi, banyak disebagian daerah yang mengalami banjir dan berdampak pada tempat tertentu, salah satunya sekolah ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, kata Anggun, dari ketiga sekolah di Kudus yang plafonnya runtuh, tidak memakan korban jiwa. Namun tentunya hal itu diakibatkan cuaca hujan yang tidak pasti. Adapun kondisi sekolah yang parah yakni SD 3 Glagahwaru.
“Paling parah itu di SD 3 Glagahwaru. Kejadian plafon runtuh terjadi sekitar (4/1) pukul 09.20 kemarin. Hampir sebagian atap ruang kelas dua dan ruang guru runtuh,” ucapnya.
Dalam kejadian plafon runtuh terjadi pada saat jam istirahat kelas. Saat itu hanya menyisakan dua murid dan satu guru didalamnya namun tidak tertimpa. Selain itu disusul dengan runtuhnya plafon ruang guru.
“Saat ambruk, beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya saja saat itu menyisakan dua murid dan satu guru,” ucapnya.
Kemudian, setelah kejadian itu, pihak sekolah diminta Anggun untuk segera mengurus plafon yang rusak dan membongkarnya. Meskipun begitu, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kabupaten Kudus Moh Zubaedi mengatakan, dalam memperbaiki plafon di tiga Sekolah Dasar, pihaknya akan menggunakan APBD perubahan tahun 2023
“Nantinya kami akan menganggarkan kurang lebih Rp 200 juta untuk SD terdampak, jika melihat kerusakan yang terjadi,” paparnya.
Moh Zubaedi melanjutkan, setelah kejadian tersebut memang perlu dievaluasi lebih dalam. Selain itu pihaknya meminta kepada sekolah untuk segera membuat laporan kejadian.
“Kejadian ini semoga tidak terulang lagi. Dan memang perlu dievaluasi,” pungkasnya.