SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus akan menggandeng Komite Ekonomi Kreatif (KEK) dan Republik Tembakau Akar Rumput (RTAR) dalam menggelar pameran budaya selama dua hari.
Kepala Disbudpar Kudus Mutrikah menjelaskan, dalam pameran budaya tersebut pihaknya akan melaksanakan selama dua hari pada 18 dan 19 Februari 2023 bertempat di Museum Kretek Kudus.
“Pameran budaya itu mulai digelar Sabtu 18 Februari dan Minggu 19 Februari 2023. Tentunya kami memfasilitasi pameran tentang daya tarik wisata,” ucapnya.
Gelaran selama dua hari tersebut nantinya akan ada sarasehan tentang budaya kretek serta launching rumah kreatif Kudus dan katalog elektronik yang berisi tentang produk ekonomi kreatif Kudus.
“Selain KEK dan RTAR, kami juga mengundang para pemangku kepentingan terkait kepariwisataan di Kabupaten Kudus,” jelasnya.
Lebih lanjut, pada acara tersebut rencananya Bupati Kudus Hartopo akan menghadiri pameran yang digelar di Museum Kretek dan juga meluncurkan rumah kreatif serta e-catalogue.
“Bupati Kudus nantinya dijadwalkan diacara itu dan meluncurkan Rumah Kreatif beserta produk ekonomi kreatif yang dibalut denga e-catalogue,” kata dia.
Mutrikah menyebut, dalam gelaran pameran itu terdapat 47 unit stan yang memajang produk atau destinasi wisata di Kudus. Sarasehan kretek budaya itu juga akan dihadiri tiga narasumberber kompeten.
“Dari 47 itu, 21 stan diantaranya akan diisi produk pegiat R-TAR dari Kudus, Temanggung, Yogyakarta, Situbondo, Boyolali, dan Cianjur,” ujarnya.
Sementara untuk tema yang diusung ialah ‘Kretek Pulang ke Rumah” antara lain berupa tembakau, pipa cangklong, pipa rokok batangan, dan cerutu. Untuk 14 stan menampilkan 24 destinasi desa wisata.
“24 destinasi desa wisata itu seperti, budaya, kerajinan, dan alam. Selain itu ada asosiasi biro perjalanan wisata di Kudus, Persatuan Hotel dan Restauran Republik Indonesia Kudus dan stan informasi pariwisata oleh Disbudpar Kudus,” ucapnya.
“Untuk KEK Kudus akan memeriahkan di 12 stan yang berisi produk kreatif,” jelasnya kepada Samin News.
Sementara itu, Ketua Ekonomi Kreatif Valerie menyebut, awal mula even tersebut digelar dimulai dari even Muria Kudus di penghujung tahun kemarin.
“Berawal dari event Muria Kudus di penghujung tahun 2022. Ternyata animo masyarakat besar. Banyak gelaran musik yang sampai saat ini masih bergulir,” tuturnya.
Lebih lanjut, even yang akan digelar di akhir pekan itu diharapkan mampu mendorong pegiat ekonomi agar lebih menggeliat.
“Event ini diharapkan dapat mendorong pegiat ekonomi kreatif bisa menggeliat. Kegiatan ini harus bisa dinikmati oleh kalangan luas dan harus bisa digelar dengan skala yang besar. Kemudian ada komunitas tembakau yang kebetulan punya event lain, pungkasnya.