SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Perayaan Imlek yang pagelarannya di helat di SD Kanisius Kudus itu mengajarkan beragam arti dan makna sendiri, yakni mengajarkan toleransi dan berbagi antar sesama.
Kepala Sekolah SD Kanisius Kudus Agustinus Suwasma menjelaskan, perayaan ini memang sebenarnya ada, namun jika kondisi dan situasinya sesuai maka tentunya akan digelar bersama anak-anak.
“Kami memang setiap perayaan Imlek kalau memang memungkinkan kami bersama dengan anak anak dan orang tua ikut merayakannya,” kata dia.
Lebih lanjut, kata dia, hal itu agar dinilai SD Kanisius memiliki sikap dan menumbuhkan toleransi antar sesama. “Biar sekolah kami juga semakin tumbuh toleransi antar mereka,” ungkapnya.
Mengingat, di SD Kanisius Kudus menurutnya memiliki beragam suku dan bahasa yang juga beragam. Sehingga pihaknya ingin mengajak anak-anak untuk lebih mengenal budaya di Indonesia.
“Terlebih salah satunya yakni barongsai dan liong,” jelasnya.
“Kebetulan kami didukung di support klenteng di Kudus dan teman teman SMP Kanisius Kudus. Kami dari TK dan SD Kanisius sering melakukan perayaan ini di sekolah,” sambungnya.
Selain toleransi, ia juga ingin mengajarkan kepada anak didiknya agar mau berbagi rezeki dan berbagi kasih untuk orang yang membutuhkan di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah.
“Tentunya penerapan tersebut tidak hanya saat ada penerapan membagi angpau ke barongsai. Tapi semua yang membutuhkan harus dibantu,” bebernya.
Sebelumnya ketika ada banjir, anak-anak juga mempedulikan yang membutuhkan. Jadi, dikatakan Agustinus Suwasma ingin mengajak mereka agar punya rasa empati.
“Acara kali diikuti sebanyak 56 peserta dari anak-anak TK dan untuk SD sebanyak 271 peserta,” pungkasnya.
