SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Penanaman pohon trembesi yang memiliki sejuta manfaat tersebut sebagai upaya Djarum Foundation dalam menjaga lingkungan di Kabupaten Kudus, karena dapat menjadi tempat pencadangan air bagi lingkungan sekitar.
Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji menyebut, pihaknya telah menanam pohon trembesi di Kudus dalam komitmen menjaga lingkungan. Selain itu juga telah dilakukan penanaman di jalur pantura.
“Tentunya pohon trembesi tidak hanya ditanam di wilayah Kudus dan jalur pantura saja. Melainkan hingga ke Lombok dan dilanjutkan ke tol trans Sumatera,” tuturnya.
Lebih lanjut, dikatakan FX Supanji bahwa pihaknya akan berupaya total dalam menghijaukan Indonesia melalui penanaman pohon trembesi dan juga terkait pengelolaan sampah.
“Kami berupaya total menjaga lingkungan dengan pengelolaan sampah dan menghijaukan Indonesia melalui penanaman pohon trembesi,” tandasnya.
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Utama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Muhammad Yunus mengatakan, Djarum Foundation juga bersinergi dengan Pemkab Kudus.
“Djarum Foundation dan Pemkab Kudus ini bisa dijadikan contoh nyata bagi daerah lain melalui sinergitas pemerintah dan pelaku usaha dalam mewujudkan lingkungan bersih dan hijau,” jelasnya.
Muhammad Yunus menambahkan, tentunya pihaknya selalu mendukung kontribusi pelaku usaha yang turut membantu menghijaukan wilayah tempatnya dan dalam pengelolaan limbah.
“Ini adalah angin segar dalam perwujudan zero waste dan zero emission untuk Indonesia di 2060 mendatang,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kudus Hartopo menjelaskan, dalam mewujudkan lingkungan yang nyaman dan asri pihaknya menggandeng Djarum Foundation melalui pengelolaan limbah.
“Selain mewujudkan dengan pengelolaan limbah yang menggandeng pihak Djarum Foundation, kami juga terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pilah sampah dari hulu,” ucapnya.
Orang nomor satu di Kudus tersebut juga mengajak untuk memilah sampah yang bisa disalurkan melalui bank sampah. Mengingat nantinya sampah itu bisa diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual.
“Pengelolaan tersebut bisa menjadi nilai ekonomi tentunya, seperti aksesoris, tas, dan pupuk,” pungkasnya.