Metode Dakwah Unik, Festival Takjil di Kampung Budaya Piji Wetan

Foto: Tampak seorang anak sedang berada di depan panggung mengikuti lomba adzan

SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Metode Dakwah Unik melalui Festival Takjil yang digelar di Kampung Budaya Piji Wetan, Kecamatan Dawe, Kudus itu merupakan even ketiga yang digelar satu tahun sekali dalam rangka memeriahkan bulan Ramadhan.

Kegiatan yang di mulai pada Jumat 7 April hingga Minggu 9 April 2023 kemarin, pihak panitia KBPW mengangkat tema ‘Festival Takjil Exploring Ramadhan di Piji Wetan’. Selain itu dimeriahkan juga dengan kegiatan seperti lomba-lomba, diskusi, dan pertunjukan seni.

Muchammad Zaini selaku Ketua Kampung Budaya Piji Wetan menyampaikan bahwa pemajuan tradisi takjil ini memiliki peranan penting dalam pemajuan dan penguatan kebudayaan, serta dapat menjadi sarana warga sekitar untuk melestarikan tradisi takjil.

“Kegiatan pertunjukan yang berada di dalamnya dapat digunakan sebagai wadah dalam mengangkat nilai luhur yang sesuai dengan kebudayaan kami,” ujarnya, Minggu (9/4/2023) kemarin.

Menurutnya eksplorasi budaya yang dikolaborasikan dalam sebuah kegiatan sangat efektif dalam mewariskan nilai-nilai luhur yang diinginkan. Mengingat momentum Ramadhan ini dapat membantu mengangkat nilai-nilai luhur agar semakin dikenal.

Lebih lanjut melalui festival tersebut, masyarakat dari berbagai elemen yang datang di KBPW bisa saling bertegur sapa hingga menunggu adzan Magrib atau waktu berbuka puasa. Selain itu, anak-anak hingga remaja yang datang dan mengikuti kegiatan tersebut dapat mengeksplorasi atau mengembangkan potensi diri melalui lomba yang digelar.

“Tentunya festival takjil ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat sekitar seperti membantu pelaku UMKM lokal dalam meningkatkan kemandirian ekonominya. Bahkan para warga dapat saling bersilaturahmi dan mempererat kerukunan,” tandasnya.

“Bisa juga hal ini menjadi salah satu metode dakwah kami untuk mengingatkan kembali tentang ajaran bersedekah dari Sunan Muria, yakni Pager Mangkok,” ucapnya.

Dengan begitu, masyarakat diharapkan dapat menemukan kembali khazanah sosial-spiritual sehingga berdampak pada laku hidup ke arah yang lebih baik, serta tidak melupakan sejarah penting, nilai-nilai dan budaya lokal di daerahnya.

“Kita harus ingat dengan asal-muasal kita, bagaimana tradisi atau nilai budaya yang ada agar tetap relevan bagi siapapun dan sampai kapanpun,” pungkasnya.

Foto: Kepala Dinas Kesehatan Kudus Andini Aridewi saat ditemui di Hotel Hom Previous post Dinkes Kudus Selama Tahun 2022 Mampu Mengobati Kasus TBC Sebanyak 2351 Jiwa
Foto: salah satu pengunjung yang datang mengurus keperluan administrasi di Samsat Kudus Next post Samsat Kudus Terima Ribuan Pengunjung Jelang Hari Raya Idul Fitri

Tinggalkan Balasan

Social profiles