SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Bulan puasa yang sudah menginjak hari ke-15 biasanya identik dengan momen tertentu, salah satunya peningkatan kue lebaran di Kabupaten Kudus yang dihantam rezeki besar terkait besarnya permintaan pasar.
Pengamatan Samin News saat ditemui ditempat produksinya, banyak puluhan pekerja dari Arif yang tampak serius dalam memberikan bahan tambahan pada kue yang sudah jadi. Ada juga pekerja yang sedang menyiapkan kemasannya.
Arif Nur Habibi selaku owner kue lebaran yang berasal dari Desa Purwosari Kecamatan Kota, Kudus, kini sedang meningkatkan produksinya seiring dengan meningginya permintaan pasar pada Minggu kedua.
“Untuk penjualan kue lebaran ini di Ramadhan ada kenaikan permintaan di Minggu kedua, dibanding Minggu pertama atau satu minggu menjelang Ramadhan,” ungkapnya kepada Samin News.
Dia menyebut bahwa saat ini hampir dikatakan ramai dalam penjualan kue lebaran, namun dinilainya kurang untuk tahun 2023 ini. Mengingat adanya bahan baku yang naik terutama untuk kebutuhan telur.
“Alhamdulillah ini sudah mulai ramai, meskipun gregetnya ditahun ini kurang. Karena kenaikan harga bahan baku mengikuti harga jual khususnya untuk telur,” tuturnya.
Lebih lanjut, baginya kebutuhan telur merupakan komponen penting dalam pembuatan kue lebaran yang saat ini sedang di produksikan jelang lebaran, ditambah membutuhkan telur yang langsung fresh.
“Karena telur itu merupakan komponen utama dan tiap hari butuh telur yang fresh. Karena itu sangat pengaruh pada cipta rasanya pada kue yang di produksinya,” jelasnya kepada Samin News.
Sementara itu untuk penjualan kue dirinya bisa menggunakan metode offline dan online. Untuk offline mekanismenya melalui pengambilan sales yang datang di tempat produksinya langsung. Untuk online melalui sosial media.
“Pasar kami untuk offline mekanismenya diambil sales dan disetorkan ke toko-toko yang ingin menjual kue lebaran. Ada juga pesanan rumahan. Kalau online melalui sosmed, misal WhatsApp, Facebook, dan shopee. Dan tentunya merambah di eks karesidenan untuk produksinya,” tandasnya.
Diketahui untuk harga dari kue lebaran milik Arif yakni senilai Rp 14 ribu jika grosir. Sementara untuk harga ecer dipatok dengan harga Rp 15 ribu. Dikatakan dia bahwa setiap harinya harus memproduksi kisaran 40 karton.
“Untuk produksinya itupun sekali habis. Kuenya jadi langsung diambil, habis diambil, jadi kue yang kita sediakan harus fresh,” jelasnya.
Sementara itu untuk model kuenya beraneka macam, seperti putri salju, nastar, original dan tulip.