SAMIN-NEWS.com, PATI – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati Hadi Santosa mengatakan harga salah satu dari kebutuhan bumbu dapur yaitu cabe fluktuatif.
Selain cabe, harga bawang juga demikian mengalami naik turun. Dia menyebut tidak menentunya harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) tersebut dipengaruhi dari permintaan masyarakat dan persediaan barang yang ada.
“Harga kepokmas fluktuatif dalam beberapa hari ini. Harga naik turun karena permintaan dan persediaan yang berubah-ubah,” kata Hadi, Selasa (23/5/2023).
“Namun secara umum stabil dan masih terkendali. Yang fluktuatif harganya adalah aneka cabai dan bawang. Sementara untuk komoditas yang lain terbilang stabil, dan persediaan mencukupi,” lanjutnya.
Berdasarkan catatan Samin News, harga cabe pada akhir tahun hingga Maret mengalami lonjakan. Saat itu panen petani cabe berkurang lantaran adanya cuaca ekstrim. Sehingga permintaan naik begitu juga harganya kian melambung.
Sementara saat bulan Maret, tepatnya ketika awal puasa harga cabe di pasar tradisional kompak turun. Mulai cabe rawit hijau, rawit merah, dan cabe merah besar. Berbeda dengan sebelumnya, awal puasa stok barang melimpah dan harga jual dari pedagang pengumpul turun.
Cabe merah keriting yang sebelumnya seharga Rp 40 ribu kini turun menjadi Rp 30 ribu per kilogram, cabe rawit merah dari sebelumnya seharga Rp 80 ribu kini turun menjadi Rp 55 ribu per kilogram.
Lalu, cabe rawit hijau, dari hari sebelumnya seharga Rp 60 ribu untuk hari ini turun menjadi Rp 55 ribu per kilogram.
Kemudian berdasarkan update Kepokmas per Senin 22 Mei 2023, harga cabe merah keriting Rp 30 ribu, merah besar teropong Rp 42 ribu per kilogram, rawit merah Rp 45 ribu per kilogram, serta cabe rawit hijau Rp 45 ribu per kilogram.
Sedangkan bawang merah Rp Rp 35 ribu per kilogram, bawang putih kating Rp 37 ribu, bawang putih chouw seharga Rp 33 ribu.