Serap Aspirasi, Relawan Ganjar di Kudus Kedatangan Petani

Foto: Jajaran relawan Ganjar menerima dan menyerap aspirasi dari petani di Desa Karangrowo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus pada Jumat (5/5/2023) kemarin.

SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Relawan Ganjar Pranowo di Kudus yang menamai sebagai Bolone Ganjar Gayeng (Bogang) itu mengundang sebanyak kurang lebih 16 petani di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.

Dalam mengundang petani di Desa Karangrowo yang bertujuan untuk menyerap aspirasi dan keluhan petani, Bogang Kudus yang sebagai tuan rumah juga mengundang Ketua Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Jateng Wihartono sebagai pembicara.

Terkait hal itu, Ketua DPW Seknas Ganjar Indonesia Wihartono mengungkapkan, kedatangannya di Kabupaten Kudus dalam rangka melakukan pembinaan dan pemberdayaan terhadap petani, terutama di Desa Karangrowo.

“Karena apa yang menjadi misi kami adalah memberdayakan petani, agar semakin sejahtera saat sekarang dan mendatang. Petani itu perlu dibantu karena apa? Keluhan petani itu kesulitan mendapatkan pupuk karena kartu taninya yang tidak sesuai,” ungkapnya pada Sabtu (5/5/2023) kemarin.

Sebab, lanjut Wihartono, pada dasarnya pembagian ploting dari pemerintah itu terkadang menyesuaikan kebutuhan para petani, jadi tidak akan sama. Untuk itu pihaknya akan memberian bantuan sebagai relawan.

“Kita membantu para petani supaya dengan mudah mendapatkan tambahan bahan-bahan pertanian seperti pupuk bibit dan lain-lain. Sehingga kesulitan lainnya dapat kita ringankan. Kita juga tidak mungkin memberikan sepenuhnya,” ujarnya kepada Samin News.

Menurutnya selama ini, program Seknas Ganjar Indonesia terkait hal itu juga sudah berjalan di beberapa wilayah tertentu. Dilain sisi untuk permintaan pupuk petani yang datang sebanyak 1,5 ton perorangnya

“Kami ada tapi non subsidi kalau subsidi itu bagiannya pemerintah,” ucapnya seusai acara.

Sementara itu, Ketua Bolone Ganjar Gayeng (Bogang) Kudus Anton menyampaikan, saat ini pihaknya banyak menerima masukan dan keluhan.

“Kawan yang disimpul desa bahwa mereka punya komunitas, seperti petani. Keluhan petani ini situasi harga pupuk dan bibit yang sangat tinggi. Sementara masa panen contoh di Desa Karangrowo sering tergenang banjir jadi masa panen tertunda,” tandasnya.

“Mereka mengeluh, harusnya bisa panen setahun tiga kali. Jadi tertunda karena itu.
Lalu saya coba bicara dengan kawan relawan, ada titik temu yang kebetulan bertemu dengan Ketua SGI. Beliau siap membantu,” tambahnya.

Previous post E-Koran Samin News Edisi 5 Mei 2023
Foto: Bupati Kudus Hartopo saat berada di Desa Garung Lor dalam mengedukasi masyarakat untuk upaya pencegahan stunting Next post Para Orang Tua Diminta Bupati Kudus Untuk Memperhatikan Asupan Gizi Anak

Tinggalkan Balasan

Social profiles