Gerindra Pati Bentuk Papera Upaya Pemenangan Pemilu 2024

Ketua DPC Partai Gerindra Pati, Hardi

SAMIN-NEWS.com, PATI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Pati membentuk Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera). Ini dilakukan guna upaya pemenangan pada Pemilu 2024 nanti. Pembentukan Papera berlangsung di Hotel Gitrary Inn, Senin (5/6/2023).

Ketua DPC Partai Gerindra Pati, Hardi mengatakan Papera merupakan sayap partai yang dibentuk dengan tujuan untuk memperjuangkan serta sebagai wadah pemberdayaan para pedagang di Pati. Sehingga kesejahteraan para pedagang ini bisa terjamin.

“Pembentukan Papera maksudnya untuk memperjuangkan nasib para pedagang. Selain itu sebagai upaya memenangkan Prabowo Subianto menjadi presiden 2024 mendatang,” kata Hardi kepada wartawan usai kegiatan.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa Papera yang baru dideklarasikan ini diikuti pedagang se Pati. Di antaranya adalah pedagang daging, pedagang ikan, sayuran, sampai pedagang kelontong juga masuk.

Menurut Hardi yang juga sebagai wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati itu mengungkapkan bahwa Papera beranggotakan 200 orang. Nantinya mereka akan didukung dengan program pemberdayaan melalui suntikan modal usaha. Sehingga para anggota Papera bisa sejahtera dan omset yang didapat juga naik.

“Papera ini juga dipersiapkan dalam rangka memenangkan Pak Prabowo sebagai Presiden. Selain itu sekaligus juga untuk memenangkan Partai Gerindra (Pileg) di Pati nanti,” ungkapnya.

Ketua Papera Awi, menambahkan program ke depannya yang akan dijalankan adalah pemberdayaan pedagang melalui pinjaman modal usaha. Unggulannya adalah pinjaman itu tanpa ada bunga.

Foto bersama anggota Papera Pati
Foto bersama anggota Papera Pati

“Kita akan mendata pedagang di masing-masing pasar, programnya nanti yaitu pinjaman tanpa bunga minimal Rp 1 juta. Maksimal jumlah peminjaman masih kita lihat perkembangannya,” ujar dia.

Awi sangat yakin jika Prabowo Subianto jadi presiden, kehidupan para pedagang akan terangkat kembali. Karena menurutnya, sejauh ini perekonomian pedagang tampak lesu mulai dari Aceh sampai Papua. Hal tersebut disebabkan lantaran dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.

Terlihat warung masih berdiri di pinggir jalan raya Pati-Kudus yang diduga sebagai tempat prostitusi Previous post Pemilik Warung Prostitusi Margorejo Diberi Kelonggaran Waktu Pembongkaran sampai 11 Juni
Foto: penampakan RS Sarkies Aisyah yang telah dibangun Next post RS Sarkies Aisyah Kudus Resmi Dibuka, Siap Tampung 115 Tempat Tidur

Tinggalkan Balasan

Social profiles