SAMIN-NEWS.com, PATI – Insentif yang diperuntukkan bagi seorang ketua RT dan RW diminta agar dinaikkan. Pasalnya selama ini intensif yang diterima dari kedua unsur perangkat desa tersebut hanya Rp 500 ribu tiap tahun. Jumlah tersebut terbilang cukup sedikit bagi RT dan RW yang perannya sangat vital di lingkungannya.
Permintaan itu disampaikan saat audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati di Ruang Banggar kantor dewan setempat pada Selasa (20/6/2023).
Salah satu peserta audiens dari Desa Muktiharjo, Kecamatan Pati Nur Dwi Budianto. Bahkan dirinya meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati mengganti intensif dengan honor. Nantinya setiap RT dan RW menerima honor setiap bulannya.
“Insentif pingin diganti honor tiap bulan. karena tidak sesuai jumlah yang diberikan tidak sesuai,” ujarnya saat menyampaikan aspirasi di depan anggota dewan.
Kendati menghendaki adanya sistem keuangan yang diberikan diganti dengan sistem honor, tetapi dia tidak menyebutkan secara rinci berapa jumlah nominal yang diusulkan Pemkab bagi masing-masing RT dan RW.
Sementara Ketua Paguyuban Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten Pati (Pasopati), Pandoyo yang mendampingi audiensi itu mengatakan insentif Rp 500 dirasa rendah. Sehingga mereka para ketua RT dan RW meminta pemerintah agar memikirkan nasib kesejahteraan semua elemen masyarakat.
Disinggung besaran insentif yang diminta RT dan RW, dia menyampaikan aspirasi dari masyarakat ini hendaknya diakomodir pemerintah daerah setempat. Menurutnya, insentif yang diberikan kepada RT dan RW selama ini tidak layak.
“Insentif RT-RW sampai saat ini hanya 500 per tahun ribu agar dinaikkan. Nominalnya tidak disebutkan, tapi inginnya dinaikkan sesuai kemampuan keuangan Pemkab dan menyesuaikan dengan asas kepatutan,” paparnya.