SAMIN-NEWS.com, PATI – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati menargetkan 100 ribu dosis vaksin tersuntikkan bagi hewan sapi. Vaksinasi yang dilakukannya Itu dimaksudkan untuk mencegah serta memutus penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Peternakan pada Dispertan Pati, Andi Hirawadi. Menurutnya sejak ditemukannya PMK dan LSD, mulai awal tahun 2023 sampai sekarang sudah ada seribuan lebih sapi yang terpapar penyakit tersebut.
“Menargetkan vaksinasi ternak di Pati 100 ribu dosis. Sejak bulan Januari hingga kini banyak yang terkena PMK dan LSD. Di tahun 2023 ini, temuan kasus PMK ada sekitar 1.500 ekor,” kata Andi saat vaksinasi di Desa Sambirejo, Kecamatan Tlogowungu, Pati, Senin (19/6/2023).
Selain seribuan ekor yang terkena PMK, ada juga yang terkena LSD. Ternak sapi yang terkena LSD sekitar 130 ekor. Di antaranya berdasarkan catatan kami terdapat 90 ternak yang meninggal.
Menurutnya kasus penyakit PMK dan LSD di Kabupaten Pati cukup tinggi. Hal ini erat kaitannya dengan gejala yang ditimbulkan tidak tampak. Sehingga acap kali pemilik tertipu dikira tidak terkena penyakit.
“Tingginya penyakit di Pati ini disebabkan karena gejala-gejalanya tidak tampak. Nah hewan yang terkena penyakit PMK dan LSD ini kebetulan yang tidak divaksin. Olehnya vaaksinasi ini penting sekali dilakukan untuk mencegah penularan bagi sapi lainnya,” jelasnya.
Andi juga menegaskan bahwa upaya Dispertan melakukan vaksinasi ini juga dalam rangka pengawasan menjelang hari raya Idul Adha. Pihaknya mengaku, vaksinasi menjadi syarat penjualan hewan ke luar daerah.
“Temuan kami Kasus PMK LSD terbanyak kami temukan di Kecamatan Kayen dan Jakenan. Jumlahnya ada sekitar 300 ekor,” pungkasnya.