SAMIN-NEWS.com, PATI – Tiap 1 Muharram atau suronan sudah menjadi tradisi budaya bagi warga Desa Tajungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, selalu mengadakan syukuran di makam Nyai Ageng Kenduruan. Tradisi syukuran yang digelar rutin tahunan ini sebagai warisan para leluhur.
Satu Suro merupakan tanggal yang sakral bagi orang-orang tertentu untuk melakukan ritual-ritual khusus. Baik itu olah rasa, membersihkan jiwa, hingga digunakan sebagai acara mendoakan terhadap para leluhur.
Kepala Desa (Kades) Tajungsari, Yeky Hasan Amali menyatakan kegiatan Suronan yang digelar tiap tahun selalu bertambah ramai. Ia mengaku tradisi di wilayahnya ini telah berjalan sejak dulu kala.
“Kita mengadakan syukuran dan makan bersama di sini di makam Nyai Ageng Kenduruan ini pada tanggal 1 Suro sebagai bentuk untuk menghormati leluhur,” ucap kades, Kamis (20/7/2023).
Menurutnya, budaya leluhur untuk melaksanakan syukuran di makam Nyai Ageng Kenduruan sudah dilaksanakan secara turun temurun. Warga ramai riuh ngalap berkah lantaran leluhur terdahulu.
Bahkan, dia mengaku banyak warga dari luar desa selalu datang setiap bulan suro untuk melaksanakan syukuran di makam Nyai Ageng Kenduruan.
Dia menjelaskan selain syukuran, diramaikan juga dengan pertunjukan Tayub, lalu malamnya ada pagelaran wayang kulit. Termasuk di antaranya ada festival Kenduruan yang telah dimuat sejak 15 Juli kemarin.
“Sementara siang tadi juga dirawuhi bapak Pj Bupati Henggar untuk melakukan sesi penutupan festival kenduruan pada hari ini 20 juni 2023,” terang kades.
Sebagai informasi bahwa di lokasi kenduruan tersebut baru dibangun lokasi wisata. Menurut kades, objek wisata itu akan segera dibuka untuk umum.