SAMIN-NEWS.com, PATI – Kabupaten Pati dilanda musim kemarau sudah beberapa bulan. Tak ada hujan turun mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami kekeringan. Warga kesulitan mendapatkan akses air bersih untuk dikonsumsi akibat matinya sumber air.
Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, ada belasan desa dari sejumlah kecamatan yang terdampak kemarau panjang.
Dimulai dari Kecamatan Jaken yakni Desa Sidomukti, Desa Ronggo, dan Desa Mojoluhur. Lalu Kecamatan Jakenan, di antaranya Desa Sendangsoko dan Desa Tambahmulyo.
Berikutnya di Kecamatan Pucakwangi yaitu Desa Tanjungsekar, Triguno, hingga Kletek. Kemudian beberapa desa di Kecamatan Winong antara lain, Desa Degan, Winong serta Desa Sumbermulyo. Lalu Kecamatan Kayen ada Desa Pasuruan.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya menjelaskan bahwa pihaknya telah dilapori oleh belasan tokoh masyarakat mengenai permintaan pengiriman air bersih untuk dikonsumsi masyarakat.
“Sudah ada 45 lebih tangki yang kita kirim ke desa-desa terdampak Kekeringan itu. Permintaan dari baik Kepala Desa hingga tokoh masyarakat terkait bantuan air. Kekeringan ini akibat cuaca el nino,” terang Budi belum lama ini kepada wartawan.
Ia mengungkapkan berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa kekeringan di tahun ini akibat adanya El Nino. Menurutnya, El Nino sifatnya lebih kering dibanding musim kemarau dari biasanya.
Berdasarkan data yang sama, dirinya menyebut puncak kekeringan terjadi antara bulan Agustus hingga September. Akhir tahun, yakni bulan November atau Desember baru diperkirakan datang musim penghujan tiba.
“Sampai Desember diperkirakan, bulan Oktober – November belum turun hujan. Bahkan puncaknya diperkirakan terjadi 60 hari atau du bulan ke depan,” dia menjelaskan.
Oleh karena itu, Budi meminta bagi masyarakat untuk bersiap-siap menghadapi cuaca kekeringan ekstrim beberapa bulan ke depan. Untuk mengatasi kekerdilan, BPBD juga dibantu dengan sejumlah pihak lain guna melakukan droping air bersih ke wilayah terdampak.