SAMIN-NEWS.com, PATI – Tim KKN Hypatia Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) melaksanakan sosialisasi soal tanaman Toga di Desa Kadilangu, Trangkil Pati, kemarin. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mensukseskan program kerja yang tengah digarap.
Dalam acara tersebut tim KKN Hypatia menghadirkan pemateri dosen program studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Siswanto. Dia mengatakan tanaman Toga mempunyai khasiat medis. Utamanya digunakan dalam pengobatan tradisional.
“Tanaman Toga mempunyai manfaat medis. Sering juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan,” katanya.
Dia mengungkapkan terdapat banyak jenis Tanaman Toga yang dapat hidup di area pekerangan rumah. Di antaranya jahe, lengkuas, kunyit, lidah buaya, daun sirsak.
Menurutnya menanam toga tidak sulit, tetapi yang sulit adalah merawat dan menjaganya. Dalam merawat tanaman toga membutuhkan konsisten dan keberlanjutan. Karena tanaman toga tanpa disiram, misalnya akan membuatnya mudah layu dan cepat mati.
Dalam kesempatan itu dia memberikan tips cara mengatasi hama pada tanaman menggunakan kapur barus. Caranya kapur dilarutkan di air pada takaran tertentu. Selanjutnya larutan tersebut disemprotkan pada tanaman.
Siswanto menuturkan bahwa selain larutan kapur beras, mengatasi hama juga bisa dengan memagari pekarangan agar tidak ada hama yang masuk.
Di akhir acara, dia melakukan simulasi menanam toga. Pertama, sediakan polybag atau bungkus minyak goreng. Kedua, sediakan skam, tanah, pupuk kotoran hewan yang dicampur dengan takaran tertentu. Terakhir, media perawatan cukup dengan disiram setiap pagi dan sore.
Simulasi penanaman tanaman toga dari KKN Hypatia IPMAFA ini mendapat antusias yang luar biasa dari peserta yang mayoritas dari kalangan ibu-ibu PKK Desa Kadilangu.