SAMIN-NEWS.com, JEPARA – Warga di lokasi rawan bencana, diminta ikut menjaga segala sumber daya yang selama ini bermanfaat dalam meminimalisir atau mengurangi risiko bencana. Di samping itu warga juga diminta menjaga kelestarian alam demi mengurangi potensi bencana alam.
Permintaan itu dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko saat berbicara selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara dalam kegiatan Pelatihan Identifikasi dan Sosialisasi Daerah Rawan Bencana.
Kegiatan yang digelar di Balaidesa Kalipucang Wetan, Kecamatan Welahan itu diikuti relawan bencana alam dan warga Desa Kalipucang Wetan. Terlihat dihadiri pula oleh Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif.
“Seperti di sekitar kita ini. Siapa yang bisa mencegah banjir? Tapi kita bisa mengurangi dampaknya. Misalnya melihat tanggul yang retak, kita bisa berperan memperbaikinya. Kita juga harus menjaga kelestarian alam dengan menanam tanaman keras,” kata Edy Sujatmiko.
Di tengah musim kemarau yang rawan bencana kebakaran seperti saat ini, pihaknya meminta warga mengantisipasi potensi bencana tersebut. Dengan begitu, tingkat kerawanan bencana dapat dikurangi.
Lebih lanjut, kata dia berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2022, Kabupaten Jepara termasuk daerah berkategori “Kelas Risiko Sedang” dengan skor 122,27. Posisinya berada di peringkat ke-13 daerah paling rawan bencana di Indonesia.
Menurutnya terdapat tujuh jenis ancaman bencana yang patut diwaspadai. Di antaranya adalah banjir, kebakaran hutan dan lahan, gelombang tinggi dan abrasi, serta kekeringan berada dalam risiko tinggi. Sedangkan gempa bumi, tanah longsor, dan cuaca ekstrem berada dalam risiko sedang.
“Sedangkan Desa Kalipucang Wetan ini termasuk daerah rawan bencana banjir dengan kelas ancaman sedang sampai tinggi. Sehingga hal ini perlu diwaspadai dan diantisipasi bersama,” kata dia.(CH/RD)