SAMIN-NEWS.com, Sate kere merupakan salah satu sajian khas berbahan dasar gembus alias ampas tahu yang menjadi salah satu ikon kuliner Kota Solo. Berbeda dengan bahan dasar sate pada umumnya yang biasa menggunakan daging ayam atau daging sapi, sate kere memilih menggunakan bahan sisa pembuatan tahu agar harganya lebih ekonomis.
“KERE” dalam bahasa Jawa itu berarti melarat alias miskin. Jika sate daging sapi adalah konsumsi masyarakat ekonomi menengah ke atas, maka sate gembus ini adalah alternatif bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Oleh karena itu, sate gembus juga disebut sate kere, sate untuk masyarakat kere.
Dari segi harga, jelas sate kere lebih terjangkau. Harga ampas tahu dan daging sapi jauh berbeda. Meski bumbunya sama, sambal kacangnya sama, bahkan rasanya sama, gizi yang terkandung dalam dua makanan tersebut jelas jauh berbeda.
Salah satu warung sate kere yang cukup legendaris di kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Bengawan, yakni Warung Sate Kere Yu Rebi. Sate ini sudah ada sejak tahun 1960-an. Saat itu, Yu Rebi terinspirasi berjualan dari Ibunya yang lebih dulu berjualan sate kere. Yu Rebi pun berani menambah variasi dengan olahan daging dan jeroan yang sudah ia kuasai.
Awalnya Yu Rebi masih berjualan menggunakan gendongan berkeliling ke kampung-kampung. Keistimewaan sate kere Yu Rebi adalah bumbunya yang meresap hingga ke dalam. Hal tersebut cukup beralasan karena ia merendam gembus ke dalam bumbu bacem dengan waktu yang relatif lama.
Seiring berjalannya waktu, Sate Kere Yu Rebi sudah mulai dikenal masyarakat serta akhirnya membuka warung sendiri pada tahun 1995 di Jalan Kebangkitan Nasional, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Saat ini, Yu Rebi sudah mempunyai 10 variasi sate di warungnya. Yu Rebi mengatakan bahwa tambahan variasi sate tersebut berdasarkan permintaan para pelanggannya. Dia hanya menuruti sampai kemudian terciptalah varian sate baru.
Kini, Sate Kere Yu Rebi sudah banyak dikenal sebagai pelopor sate kere di Kota Solo. Dengan bumbu yang kaya akan rempah serta menonjolkan cita rasa pedas dan gurih, tak heran jika presiden Jokowi sudah menjadi langganan sejak dulu, bahkan saat masih menjabat sebagai walikota Solo.
Penulis : Rizky Kusumo Adi
Jurusan : Sastra Indonesia FIB UNS
Status : Mahasiswa Magang