SAMIN-NEWS.com, PATI – Masyarakat Sukolilo menggelar Meron sebagai bentuk menghormati Maulid, bulan Nabi Muhammad SAW lahir Meron digelar rutin tiap tahun setiap tanggal 13 Rabiul Awal Hijriah.
Ketua Panitia Meron, Muhammad Sofar Rohman mengatakan tahun ini ada 10 kegiatan yang saling berkaitan, di mulai hari Senin kemarin dan berakhir Jumat besok.
“Puncaknya Meron itu besok ada kegiatan tradisi ritual oleh warga Sukolilo. Nah Meron dilakukan dalam rangka untuk memperingati maulid nabi muhammad SAW,” terangnya, Kamis (28/9/2023).
Adapun rangkaian acaranya mulai 26 September khataman Quran, Manaqib dan Istighosah, 27 September ada sunat massal bagi yatim piatu dan dhuafa serta malamnya ada Sukolilo beraholawat, lalu buka luwur makam Pendowo limo.
Tanggal 28 September, karnaval budaya Meron, kirab budaya pendowo limo, leang leong. Berikutnya 29 September Gebyar Sultan Agung serta upacara adat Meron.
Sedangkan Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono menambahkan bahwa Meron sebagai bentuk tradisi menghormati kelahiranku Nabi Muhammad SAW. Di samping itu, tradisi ini sudah ada sejak jaman dulu sejak kerajaan Mataram. Maka ini digelar dimaksudkan untuk nguri-uri kegiatan yang sudah turun temurun.
“Meron merupakan tradisi rutin yang diselenggarakan warga Sukolilo. Rangkaiannya banyak sekali, ada karnaval budaya, upacara adat, leang leong, diikuti seluruh elemen masyarakat,” terang camat.
Menurutnya, bukan hanya kegiatan tradisi rutin, akan tetapi Meron mampu menumbuhkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) warga sekitar.
“Tradisi Meron ini juga mampu meningkatkan UMKM dan perekonomian masyarakat. Semoga kegiatan ini berjalan lebih baik lagi, dan yang pasti kita lakukan evaluasi supaya tetap kondusif,” tandas Andrik.