Tim PKM IPTEK UNNES Ciptakan Alat Pengusir Hama Berbasis Tenaga Surya

SAMIN-NEWS.com, Tim pelaksana Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penerapan IPTEK Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Semarang (UNNES) menciptakan alat pengusir hama burung berbasis tenaga surya.

Alat itu dilengkapi dengan pengukur pH bertenaga surya berbasis IoT. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung sebagai upaya meningkatkan produktivitas padi Kelompok Tani Ngambarsari, Desa Mangunsari, Kecamatan Gunung Pati, Semarang.

“Kami ciptakan alat yang difungsikan sebagai pengusir hama pipit. Alat tersebut bertenaga surya berbasis IoT untuk kelompok tani Ngambarsari,” kata Ketua PKM FT UNNES, Alvan Fauzi.

Desa ini berjarak 6,2 km dari kampus Universitas Negeri Semarang, Kota Semarang. Serta dapat ditempuh dengan mengendarai motor sekitar 13 menit. Adapun luas pertanian di tempat itu diperkirakan mencapai 844,348.28 meter.

Dirinya menyatakan bahwa Kelompok Tani Ngambarsari memiliki sebuah permasalahan yaitu organisme pengganggu tanaman berupa hama burung pipit dan tingkat keasaman tanah yang tidak sesuai.

Akibatnya, kata dia, produktivitas pertanian kelompok Ngambarsari menurun. Selain itu tidak bisa mendukung program IP 400 yang dikembangkan.

Lebih lanjut, sebenarnya anggota kelompok sudah berusaha menggunakan jaring pada sawah, serta memasang beberapa untaian tali yang disambungkan dengan kaleng yang diikat di atas tanaman padi untuk menimbulkan suara ketika ditarik. Hal itu menyebabkan burung merasa terancam kemudian terbang sehingga tidak ada kesempatan untuk memakan padi.

“Akan tetapi alat tersebut masih bekerja secara manual dan burung masih bisa melewati samping jaring,” dia menjelaskan.

Atas dasar itu, tim pelaksana PKM FT UNNES menawarkan solusi berupa alat pengusir hama otomatis dan pH sensor berbasis IoT yang terkoneksi dengan aplikasi.

“Alat ini akan bersumberkan listrik dari tenaga surya berdasarkan letak geografis dari sawah mitra dengan memanfaatkan energi matahari yang jumlahnya melimpah, sehingga nantinya meningkatkan produktivitas pertanian,” tandas dia.

Previous post Lima Kebakaran Terjadi Dalam Sehari di Grobogan
Next post Si Jago Merah Landa Dua Lokasi, Satunya Lahap Gudang Rosok

Tinggalkan Balasan

Social profiles