SAMIN-NEWS.com, PATI – Kekeringan ekstrim melanda wilayah Kabupaten Pati sejak akhir Juli 2023 kemarin. Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Pati melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyalurkan jutaan liter air bersih bagi masyarakat.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya menjelaskan, data per 12 Oktober 2023 kekeringan di wilayah Kabupaten Pati mengakibatkan ratusan ribu jiwa membutuhkan air bersih.
Budi merinci keseluruhan terdampak kekeringan yakni sebanyak 131.261 jiwa dan 34.683 KK terdiri dari 78 desa yang tersebar ke sepuluh kecamatan.
“Droping air bersih yang telah tersalurkan sebanyak 713 tangki. Sejumlah itu terdiri 505 tangki dari BPBD dan 208 tangki disalurkan dari CSR atau bantuan donatur,” ungkapnya dikutip Senin (16/10/2023).
“Kapasitas per tangki di antaranya ada yang 5000 liter, 4500 liter dan 4000 liter,” sambung Budi menjawab jumlah air bersih yang disalurkan.
Sehingga jika dikalkulasi 713 tangki dikali 5000 liter, maka total air bersih yang disalurkan oleh BPBD sebanyak 3.565.000 liter.
“Jutaan liter air bersih itu disalurkan ke 10 kecamatan terdampak. Masing-masing Kecamatan Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Winong, Gabus, Kayen, Sukolilo, Tambakromo, Tayu, serta Kecamatan Batangan,” jelas dia.
Pemkab Pati saat ini juga menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan. Penetapan tersebut berlaku hingga 14 hari sejak ditetapkan awal bulan atau tepatnya sampai Selasa (17/10/2023) besok. Upaya ini diharapkan dapat mengatasi bencana kekeringan di daerah dengan menjamin stok air bersih bagi warga yang terdampak.