Lindungi Benda Bersejarah, Pemkab Pati Didesak Bangun Museum

SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejarawan Pati Ragil Haryo mendesak agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati segera membangun museum untuk melindungi temuan benda-benda bersejarah yang ditemukan di Bumi Mina Tani. Sebagai orang yang ahli di bidang sejarah, Ragil mengaku cukup kecewa lantaran hingga kini Pati belum punya museum.

Padahal, di kabupaten lain seperti Kudus, Rembang, maupun Jepara saat ini memiliki museum yang digunakan sebagai tempat menyimpan benda-benda kuno.

“Memang harapannya segera dibangun museum. Temuan benda sejarah juga banyak. Saat ini kan pemerintah tidak punya. Paling tidak kan pemerintah punya tempat untuk menyimpan benda-benda bersifat yang itu bisa melindungi benda-benda atau artefak kuno,” harap Ragil, Jumat (20/10/2023).

Selain dapat digunakan sebagai tempat menyimpan benda kuno, menurut Ragil keberadaan museum juga sangat bermanfaat bagi anak-anak sekolah sebagai sarana edukasi.

Selain di bidang edukasi, lanjut Ragil, Pemkab Pati juga bisa mengambil sisi positif yang lain seperti sektor wisata terutama dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ragil juga tak memungkiri, saat ini temuan-temuan fosil hewan purbakala yang ditemukan di wilayah Pati khususnya di Pegunungan Patiayam justru disimpan di Museum Patiayam Kudus. Menurutnya, alangkah baiknya jika Pemkab Pati menyimpan temuan-temuan fosil tersebut dengan mendirikan museum.

“Seandainya dibangunkan museum itu sangat bagus. Toh museum juga sarana edukasi sejarah. Pati kan sudah tua mulai dari zaman pra-sejarah sampai sekarang. Bahkan temuan fosil di Pegunungan Patiayam justru dititipkan di Museum Patiayam Kudus. Padahal banyak temuan itu dari Pati,” tambahnya.

Selain kaya akan benda-benda purbakala. Menurut Ragil, Pati juga memilih beberapa temuan kuno yang masih belum mendapat Perjanjian dari Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).

“Kemudian ada beberapa tinggalan di situ yang juga dilindungi. Seperti candi, beberapa artefak di Cluwak, Jolong, dan Kayen. Kalau itu tidak segera dibuatkan tempat seperti museum sangat disayangkan. Jangan sampai nanti tinggalan sejarah Pati justru ada di daerah lain,” tandasnya.

Previous post Sumber Mata Air Objek Wisata Goa Wareh Tetap Mengalir di Tengah Kemarau Panjang
Next post Pemerintah Disebut Umumkan UMK 2024 Akhir Oktober

Tinggalkan Balasan

Social profiles