SAMIN-NEWS.com, PATI – Perbaikan jalan di Jalan Pantura Pati-Rembang menyebabkan kemacetan panjang hingga berkilo-kilometer. Terutama kendaraan truk-truk besar muatan yang terjebak macet sampai berjam-jam sampai seharian suntuk untuk bisa keluar dari kemacetan.
Tidak hanya kendaraan besar, pemotor pun juga demikian terdampak atas pembangunan itu. Seperti halnya yang dialami oleh salah satu pengendara Rudin. Kendati hanya menggunakan motor, namun tetap ia tak bisa putar gas kencang.
“Perbaikan jalan membuat kemacetan parah mas, biasanya ke Pati hanya sekitar 40 menit. Tetapi sekarang harus sabar sampai Pati sejam lebih. Biasanya terobos-terobos di antara truk gede, terus lewat pinggir jalan gitu,” ungkap dia.
Terlepas dari perbaikan jalan di Batangan tersebut yang ke depannya membuat jalan semakin baik, persoalan itu merembet pada sopir-sopir. Sopir muatan berat terpaksa terjebak sampai larut yang berdampak pada biaya opers mereka.
Hal itu diutarakan anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Teguh Bandang Waluyo. Menurutnya, efek kemacetan tersebut biaya yang harus dikeluarkan sopir semakin tinggi.
“Imbas pembangunan jalan kemudian temen-temen sopir nangis, lantaran biaya cost nya yang dikeluarkan lebih tinggi,” ungkap Bandang kepada wartawan.
Menurutnya, berdasarkan banyak informasi yang ia terima bahwa para sopir terjebak di tengah macet. Akhirnya mereka kesulitan makan. Melihat kondisi yang dialami sopir demikian, pihaknya merasa prihatin dan mendorong agar dibuatkan dapur umum untuk mereka melalui kepanjangan negara di daerah.
“Mereka para sopir selain biaya costnya tinggi, tidak ada yang ngasih makan. Seharusnya negara hadir dong buka dapur umum di sana,” saran Bandang. (ADV)