SAMIN-NEWS.com, PATI – Selain beras salah satu bahan pokok masyarakat yang harganya melambung tajam, adalah komoditas cabe juga ikut merangsek. Keduanya sudah mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir.
Disebut-sebut faktor cuaca ekstrim kekeringan yang melanda di Kabupaten Pati menjadi penyebabnya. Para petani terpaksa tidak bisa memanfaatkan lahan mereka seperti biasanya.
Anggota DPRD Kabupaten Pati dari fraksi Partai Golkar, Nur Sukarno turut bersuara. Dirinya beranggapan bahwa musim kemarau di tahun 2023 ini berdampak pada tanaman hortikultura, seperti cabe. Pasalnya tanaman ini banyak menggantungkan air.
“Terkait harga cabe karena musim kemarau panjang sehingga hortikultura tidak maksimal produksinya. Harapannya saat ini sudah mulai ada hujan, segera normal kembali produksi hortikultur termasuk cabai,” ujar Sukarno, Senin (13/11/2023).
Menurutnya kondisi ini jangan sampai dibiarkan apalagi sampai mengakibatkan inflasi yakni meroketnya kebutuhan pokok yang tak terkendali. Olehnya, anggota komisi B DPRD yang mempunyai tugas pengawasan di bidang pertanian itu meminta pemerintah daerah melakukan intervensi dengan melakukan gerakan pasar murah.
Kegiatan itu digelar merata ke wilayah-wilayah Kabupaten Pati. Tujuannya adalah, kata dia agar beban masyarakat terkurangi.
“Gelar pasar murah sampai ke pasar rakyat di masing masing Kecamatan,” sebut Sukarno.
Harga cabe yakni rata-rata di kisaran Rp 70 an ribu. Cabe merah keriting misalnya akhir pekan kemarin yaitu mencapai Rp 70 per kilogram. Cabe merah besar teropong juga sama yaitu Rp 70 ribu. (ADV)