SAMIN-NEWS.com, GROBOGAN – Rapat Reperda tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di DPRD Grobogan digelar pada Kamis (21/12/2023).
Bupati Grobogan Sri Sumarni berharap presiden yang terpilih 2024 nanti bisa memperhatikan persoalan pupuk.
Dalam rapat tersebut terdapat dua fraksi yang menyampaikan persoalan pupuk. Keduanya yakni Fraksi Hanura dan Fraksi Karya Sejahtera (Karsa) yang menyampaikan bahwa persoalan pupuk sering dikeluhkan masyarakat.
”Mungkin untuk ke depan, ada langkah-langkah apa, nanti presiden baru yang terpilih. Harus memperhatikan petani karena petani adalah ujung tombak untuk ketahanan pangan,” tandasnya.
Tanggapan Bupati Grobogan Sri Sumarni yakni harga pupuk tanpa bersubsidi memang mahal,bahkan sampai tiga kali lipat. Namun demikian, tanpa pupuk tersebut para petani tidak bisa mencukupi kebutuhan. Karena petani memegang peranan yang sangat vital terkait ketahanan pangan.
”Ada pupuk alternatif, tidak bersubsidi pasti harganya tiga kali ilipat. Kalau tidak ada pupuk alternatif, pasti tidak bisa menyukupi kebutuhan petani di lapangan,” imbuhnya.
Pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak. Sebab, persoalan tersebut merupakan berawal kebijakan pemerintah pusat dan berdampak bagi seluruh petani di Indonesia.
”Pemerintah daerah bingung, kalau mau relokasi di kabupaten lain. Sekarang seluruh Indonesia pasti kekurangan pupuk, subsidinya dikurangi seperti itu,” ungkapnya. (RR)