SAMIN-NEWS.com, PATI – Kendati lokalisasi Lorong Indah (LI) telah diratakan, tetapi kasus seks bebas masih ditemukan. Pasangan kumpul kebo masih ditemukan oleh petugas saat razia ditambah prostitusi online lewat aplikasi. Hal ini menyebabkan potensi penyebaran HIV-AIDS di Pati semakin tinggi.
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Pati, Joko Leksono, mengatakan kasus HIV/AIDS yang tercatat sejak tahun 1996 hingga 2023 sebanyak 260. Sedangkan sebagiannya 254 orang meninggal dunia.
Angka ini, menurutnya diperkirakan masih ada yang belum tercatat di Dinkes. Karena dia menyebut HIV-AIDS seperti fenomena gunung es yang tidak tampak semuanya, jumlahnya lebih dari itu.
“Itu hanya sebagian yang bisa kami deteksi. Jumlah ini hanya pucuk esnya saja. Kasus yang sebenarnya bisa lebih besar lagi, karena ini menular,” kata Joko di Ruang Penjawi Setda Pati usai kegiatan rangkaian peringatan hari hiv-aids sedunia, Senin (4/12/2023).
Tahun 2023 ini, ada puluhan laporan kasus HIV-AIDS yang masuk ke Dinkes. Hanya saja, Joko belum bisa memberikan data pasti berapa banyak jumlahnya.
HIV-AIDS ini tersebar melalui berganti-ganti pasangan, seks bebas, penularan dari ibu hamil yang punya HIV-AIDS, jarum suntik hingga pasangan sesama jenis atau LGBT (lesbi, Guy, Biseksual, Transgender).
Bahkan, kata Joko, Dinkes dengan pegiat dan LSM telah ditemukan pasangan sesama jenis di Pati. Hal ini yang harus dihindari untuk meneken perkembangan kasus-kasus HIV-AIDS di Kabupaten Pati.
“Berhubungan dengan sesama jenis, di Kabupaten Pati ada itu temuannya itu kita bekerjasama dengan penjangkau atau LSM. Karena kita tidak mungkin bekerja sendiri, ini adalah penyakit masyarakat,” papar dia.