SAMIN-NEWS.com, PATI – Harga beras di Kabupaten Pati secara bertahap terus mengalami peningkatan sejak beberapa bulan terakhir. Tetapi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) tak bisa berbuat banyak menyikapi kejadian ini.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disdagperin Pati, Kuswantoro mengaku jika pihaknya tidak bisa melakukan stabilisasi harga beras. Tetapi ia mengatakan pemerintah daerah hanya bisa melakukan monitoring secara rutin atas tingginya harga beras di Pati.
“Atas persoalan itu kami di daerah hanya bisa melakukan pengawasan di pasaran, baik itu di pasar tradisional, modern dan agen,” kata Kuswantoro yang ditulis Kamis (22/2/2024).
Menurutnya, pemerintah daerah hanya melakukan pengawasan meliputi harga maupun ketersediaan atau pasokan beras. Dari pantauan itu nantinya akan dilaporkan ke pemerintah pusat. Tujuannya yakni sebagai bahan pertimbangan dalam pengendalian harga.
Dia mengungkapkan harga beras medium stabil diangka Rp 15.000 per kilogram. Sedangkan harga beras kualitas premium Rp 15.900. Ia berharap angka ini tidak naik, syukur bisa turun.
Lanjutnya, berdasarkan data yang dimilikinya sebelum bulan Februari, harga beras di Kabupaten Pati cenderung di bawah Rp 15 ribu. Yakni Beras premium seharga Rp 14.800 dan beras medium seharga Rp 14.000.
Disinggung mengenai kapan stabilitas harga beras di Kabupaten Pati kembali normal, ia tidak bisa memastikan. Terlebih menjelang bulan Ramadhan cenderung harga sembako mengalami kenaikan.
“Awal Februari itu mulai naik. Namun dinas tidak bisa memprediksi harga. Tetapi kami berharap mudah-mudahan enggak ada kenaikan lagi,” tutup Kuswantoro.