SAMIN-NEWS.com, PATI – Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) disebut jadi salah satu penyebab persoalan parkir di Pati semakin terlihat semrawut. Imbas dominonya yaitu mengakibatkan kemacetan. Bertambahnya tempat usaha ini menambah masalah kelancaran lalu lintas.
Warga Pati, Majid (26) mengatakan lalu lintas macet disebabkan tanpa adanya tempat parkir yang memadai. Kemudian diperparah menjamurnya tempat usaha seperti konter, toko, resto, warung dan PKL. Hal ini pun semakin menambah kemacetan.
“Ruas jalannya sempit, jalan tidak mungkin diperlebar lagi karena usaha sudah merata. Kemudian perizinan usaha diberikan tanpa persyaratan menyediakan lahan parkir,” ujarnya.
Menurutnya, penataan itu bisa menjadi jawaban jika stakeholder terkait mencermati peraturan yang ada dengan memperhatikan penyediaan lahan parkir tanpa menggunakan trotoar atau bahu jalan.
Lantas dirinya mencontohkan sejumlah ruas jalan di Pati Kota yang seringkali macet karena bertambahnya tempat usaha. Antaranya jalan Gowangsan, SMP 8 hingga Penjawi.
Berkait dengan persoalan tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Sukarno memberikan respon. Menurutnya penegakan aturan harus dilakukan secara tegas oleh jajaran pemerintah.
“Penegakan itu terkait upaya penertiban PKL yang tidak sesuai tempatnya. Hal itu terkadang dianggap bahwa pemerintah arogan. Namun di lain sisi aturannya memang tidak membolehkan,” ujarnya.
Kendati demikian, dirinya juga mengimbau masyarakat juga mempunyai kesadaran menaati peraturan yang berlaku. Titik mana saja yang dilarang berusaha, harus diperhatikan. Terkadang penegakan aturan ini yang dimaknai terbalik oleh masyarakat dianggap tidak berpihak pada rakyat. (ADV)